Poso (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) M Maftuh Basyuni menilai saat ini kondisi keamanan dan kerukunan masyarakat di Kabupaten Poso sudah sangat kondusif. "Tetapi tolong, itu tidak selamanya, karena ada pihak yang tidak ingin masyarakat bersatu dan pecah perang lagi," kata Menag menjawab wartawan usai membuka Kemah Pemuda Lintas Agama yang diikuti sekitar 200 pemuda Poso dari berbagai agama, di Kota Poso, Sulteng, Jumat. Karena itu, ujarnya, diperlukan semangat, tekad dan rasa kebersamaan yang kuat dalam menghadapi tantangan tersebut, karena konflik dan ancaman terhadap integrasi nasional mempersulit terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan merata. "Jika segenap pemuda dan lembaga agama serta seluruh komponen masyarakat bersatu menggalang kebersamaan dan mengembangkan potensinya maka bangsa ini terhindar dari keterpurukan," katanya. Menteri mengharapkan umat beragama sanggup memberi makna kehidupan dalam arti yang sebaik-baiknya, bersikap terbuka dan toleran karena ajaran agama bukan hanya mengandung doktrin teologis tetapi juga memberikan landasan keilmuan dalam memecahkan problem sosial. Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Poso, Syahadat mengatakan, sejak dua minggu terakhir kondisi keamanan Poso jauh lebih baik. Jalan Trans Sulawesi Makassar-Manado yang melewati Kabupaten Poso sepanjang sekitar 220km, ujarnya, sekarang sudah kembali dilewati bus-bus trans sulawesi pada tengah malam. Ditanya jika aparat kepolisian yang masih menjaga keamanan di Poso ditarik, ia menjawab dengan yakin tidak akan ada kerusuhan lagi. "Mungkin ada yang mencoba membuat kacau, tetapi itu orang luar, bukan dari masyarakat sini," katanya. Masyarakat Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sebanyak 29 orang, menurut dia juga belum tentu orang-orang yang bersalah dan masih harus diselidiki lagi. "Saya sendiri tak setuju dengan istilah DPO, karena memberi kesan menyeramkan, padahal Poso kini sudah lebih aman," katanya. Dalam kesempatan itu Departemen Agama (Depag) memberi bantuan untuk rumah ibadah yang masuk dalam DIPA Kanwil Depag Sulteng tahun 2006 sebesar Rp2 miliar bagi 43 masjid, 34 gereja dan satu pura.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006