Padang (ANTARA News) - Siti Nurhayati (22) asal Sungai Mengkuang Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi, calon haji termuda pada Kloter IV Embarkasi Padang, terpaksa memakai tongkat besi, karena kaki kanannya mengalami patah tulang.
"Saya harus menggunakan tongkat besi ini hanya untuk antisipasi karena masih khawatir berjalan tanpa dibantu alat lain dan secara medis kondisi kesehatan saya sudah membaik," ujar Siti Nurhayati di Asrama Haji Parupuk Tabing Padang, Jumat.
Keberangkatan Siti ke Mekkah sudah mendapat rekomendasi dokter dan dinyatakan patah tulang yang dialami akan segera membaik.
Putri Bungsu itu berangkat haji bersama orang tuanya H Suratman (60) dengan Sudaryanti (51) dan biayanya berasal dari perkebunan karetnya.
Suratman, orang tua Siti naik haji untuk ke-empat kalinya, sedangkan ibunya baru ke-tiga kali.
Terkait dengan kondisi fisiknya, ia berharap dan berdoa, mudah-mudahan sampai di Tanah Suci dan dengan kebesaran Allah SWT penyakitnya bisa sembuh.
"Saya serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa, dan ibadah haji bisa dilaksanakan dengan lancar," ujarnya.
Keyakinan yang kuat untuk menunaikan rukun Islam yang ke-lima itu, menumbuhkan semangat bagi Siti yang sangat besar hingga menghilangkan rasa sakit yang dideritanya.
Ia mengatakan, kakinya patah akibat kecelakaan di jalan raya pada Juni 2006, ketika pulang kantor bersama temannya.
Kondisi kesehatannya yang makin lebih mendorong Siti untuk tetap memutuskan menunaikan haji tahun 2006 ini dan rela menunda resepsi wisudanya pada 23 Desember 2006 di salah satu perguruan tinggi di Jambi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006