Jakarta (ANTARA News) - Fase pengumpulan data menjadi tantangan utama para penyedia jasa dan informasi yang menerapkan Big Data Analytics di Indonesia.
Hal itu dikatakan oleh Chief Executive Officer (CEO) Mediatrac, Regi Wahyu, merujuk pada kesulitan pihaknya kala tengah menjalankan proses Big Data terganjal di fase pengumpulan data awal.
"Proses yang paling sulit adalah mencari datanya. Sebetulnya di Indonesia datanya untuk berbagai jenis kebutuhan apapun ada dan banyak, tetapi tersebar," katanya.
Oleh karena itu, guna melancarkan proses Big Data, terutama pada fase pengumpulan data, Regi menyebutkan pihaknya kerap melakukan upaya lebih sembari menyisipkan inovasi dalam setiap langkah mereka.
"Jadi sebetulnya kalau ditingkatkan upayanya kami bisa mendapatkan segala jenis data. Dan yang utama adalah dalam setiap 'extra effort' itu kami harus menyisipkan inovasi," katanya.
Terkait kesulitan fase pengumpulan data dalam rangkaian proses Big Data, juga diakui oleh Chief Technical Officer (CTO) Mediatrac Imron Zuhri.
"Mencari data agregat saja di Indonesia susah, apalagi data-data yang mendetil, makanya memang harus ada 'extra effort'," katanya.
Imron mencontohkan pihaknya suatu waktu pernah kesulitan untuk mendapatkan data lalu lintas yang terpadu secara nasional, ternyata setelah ditelusuri kendalanya adalah pencatatan berlangsung hingga tingkatan kabupaten/kota namun tidak diintegrasikan di tingkat nasional.
Maka kemudian pihaknya mengutus seseorang untuk keliling ke seluruh kabupaten/kota guna mendapatkan data lalu lintas yang utuh secara nasional.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015