... saya sudah diperiksa dan untuk materinya saya tidak tidak akan memberitahu karena rahasia... 1.000 persen saya yakin tidak terkait...Balikpapan, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Kepala Polda Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Polisi Andayono, mengklaim sudah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di KPK untuk tersangka Komisaris Jenderal Polisi Pol Budi Gunawan, untuk kasus dugaan aliran dana mencurigakan.
"Saya sudah mendatangi KPK pada 22 Januari, sebagai penegak hukum saya menghargai panggilan itu," kata Andayono, di Balikpapan, Jumat.
Menurut Andayono, dia diperiksa saat itu mulai pukul 10.00-13.00 WIB dan shalat bersama petugas-petugas KPK dan makan bersama mereka lalu pulang.
"Jadi saya sudah diperiksa dan untuk materinya saya tidak tidak akan memberitahu karena rahasia. Sedangkan pertanyaan yang diberikan sebanyak lima," kata dia.
Andayono diperiksa sebagai saksi terkait kasus itu saat menjadi petinggi di Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia setelah lulus Sekolah Perwira Tinggi pada 2005.
"Banyak saksi yang dipanggil tapi saya tidak tahu dan saya tidak pakai kuasa hukum tapi kuasa Tuhan. Dan 1.000 persen saya yakin tidak terkait," kata Andayono.
Andayono diperiksa untuk panggilan kedua, sedangkan panggilan pertama dia tidak hadir karena ada kecelakaan kapal terbalik dengan korban tewas lima orang di Kabupaten Mahakam Hulu, Kaltim.
"Saya sudah mengirim surat untuk tidak hadir tersebut ke KPK dan mereka maklum," katanya.
Dalam perkara ini, KPK sudah mencegah empat orang pergi keluar negeri, mereka adalah Budi Gunawan; anaknya, Muhammad Herviano Widyatama; asisten Budi yaitu anggota Kepolisian Indonesia, Iie Tiara, serta Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) Syahtria Sitepu, sejak 14 Januari 2015.
Sitepu diduga pernah 13 kali mentransfer total senilai Rp1,5 miliar ketika menjabat direktur Lalu-lintas Polda Sumatera Utara, Agustus 2004-Maret 2006.
Gunawan diduga terlibat dalam transaksi-transaksi mencurigakan sejak menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SDM, di Markas Besar Kepolisian Indonesia pada 2003-2006 dan jabatan lain di sana.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015