"Rupiah kembali bergerak negatif terhadap dolar AS seiring dengan pelemahan mata uang di kawasan Asia," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Ia mengatakan kurs rupiah terhadap dolar turun bersama nilai won Korea setelah negara itu memangkas suku bunga acuannya serta yen Jepang yang turun seiring dengan pelemahan investasi saham dan obligasi serta penjualan ritelnya.
"Sentimen dari Korea dan Jepang itu dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk ke dolar AS, sehingga berdampak negatif pada rupiah," katanya.
Di sisi lain, kata dia, sentimen dari hasil pertemuan the Federal Reserve yang sempat mendorong rupiah cenderung memudar.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan kisruh terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang belum mereda juga membuat sebagian pelaku pasar uang khawatir.
Kendati demikian, dia mengatakan, fokus investor perlahan akan beralih pada data inflasi dan neraca perdagangan yang diharapkan membaik sehingga mampu menopang nilai rupiah ke depannya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015