Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat ditutup menguat akibat hasil pengumuman tingkat inflasi yang rendah akan memberi ruang besar terhadap berlanjutnya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate). IHSG ditutup naik 15,789 poin atau 0,92 persen menjadi 1.734,750, yang merupakan rekor tertinggi baru. Sedangkan indeks LQ45 menguat 3,407 poin atau 0,90 persen ke level 380,332. Transaksi yang terjadi sebanyak 25.057 kali dengan volume mencapai 1,962 miliar saham dengan nilai Rp1,635 triliun. Saham yang naik sebanyak 76 dibanding yang turun 45 dan 80 stagnan. "Rendahnya tingkat insflasi telah mengangkat indeks, dan ini di luar dugaan bahwa IHSG sudah mendekati resistance-nya di 1.740," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Jumat. Tingkat inflasi November 2006 sebesar 0,34 persen, inflasi tahun kalender (Januari - November 2006) 5,32 persen dan year on year (November 2005-November 2006) sebesar 5,27 persen. Angka inflasi year on year (yoy) pada November tersebut lebih rendah dari angka bulan sebelumnya (Oktober 2006) yang berada pada level 6,29 persen. Sepanjang 2006 angka inflasi yoy Indonesia untuk pertama kalinya berada di bawah dua digit pada Oktober. Menurut Krisna, dengan rendahnya inflasi ini telah memunculkan harapan berlanjutnya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang akan ditentukan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan depan. "Kayaknya BI-rate akan single digit pada tahun ini," ungkap Krisna. Dengan membesarnya penurunan BI rate ini diharapkan akan segera menggerakan sektor riil yang dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi. Pada perdagangan akhir pekan ini saham-saham perbankan dan agriculture meimpin kenaikan IHSG, diantaranya Bank Mandiri (BMRI), Bank Niaga (BNGA), Bank BCA (BBCA) dan Astra Agro Lestari. BMRI menguat Rp125 menjadi Rp2.900, BNGA menguat Rp40 ke harga Rp1.040, BBCA terangkat Rp100 ke posisi Rp5.400 dan AALI melonjak Rp850 ke Rp11.500.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006