Samarinda (ANTARA News) - Kebutuhan elpiji ukuran tiga kilogram pada 2015 mencapai 7.472.674 tabung.
"Sesuai data perkembangan pertumbuhan penduduk, ditambah perpindahan penggunaan gas elpiji dari ukuran 12 kilogram ke ukuran tiga kilogram, baik oleh rumah tangga maupun usaha mikro, maka diprediksi kebutuhan gas elpiji ukuran tiga kilogram untuk wilayah Kota Samarinda pada 2015 mencapai 7.472.674 tabung, dengan persentasi kenaikan sebesar 10 persen per tahun," kata Wakil Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur Nusyirwan Ismail, Kamis.
Kebutuhan elpiji ukuran tiga kilogram pada 2015 tersebut kata Nusyirwan akan disampaikan ke Menteri ESDM RI.
Sementara, untuk mengatasi kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram lanjut dia, Pemerintah Kota Samarinda telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk Pertamina.
Pada pertemuan tersebut, pihak Pertamina lanjutnya berjanji, sepanjang Januari 2015, akan menambah kuota elpiji ukuran tiga kilogram sebesar 11 persen, khusus untuk wilayah Kota Samarinda.
"Agar ketersediaan elpiji ukuran tiga kilogram tetap terjaga, Pemerintah Kota Samarinda juga akan melayangkan surat ke Menteri ESDM agar tambahan kuota 11 persen tersebut bisa berjalan seterusnya dan tidak hanya bulan ini saja," kata Nusirwan Ismail.
Pemerintah Kota Samarinda lanjut dia, juga menunda usulan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) elpiji ukuran tiga kilogram dari Rp15.000 diusulkan menjadi Rp17.500.
Penundaan kenaikan harga elpiji ukuran tiga kilogram itu menurut Nusyirwan untuk menghindari agar tidak terjebak situasi yang menyulitkan jika terjadi fluktuasi harga BBM kembali.
Namun, kenaikan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram di tingkat pengecer kata Nusyirwan Ismail tidak bisa dihindari
"Agar tidak memberatkan warga terhadap kenaikan di tingkat pengecer, maka kami menghimbau masyarakat agar membeli gas elpiji ukuran tiga kilogram itu di pangkalan yang ada di beberapa titik di kelurahan," ungkapnya.
Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015