"Pemain lini tengah dan belakang masih kesulitan bila ada serangan balik, mereka sering kedodoran," kata Bambang Nurdiansyah di Tangerang, Kamis.
Meski dalam pertandingan persahabatan itu tuan rumah harus menelan pil pahit dengan skor akhir 0-2 (0-1), tapi Bambang puas atas kinerja asuhannya.
Dia mengatakan pemain mampu melakoni taktik dan teknik bertahan walau serangan lawan datang bertubi-tubi ke mulut gawang.
Namun pemain muda yang telah dikontrak manajemen Persita masih membutuhkan jam terbang bertanding dan menambah pengalaman di lapangan hijau.
Demikian pula gelandang Jawaldi Jamal dan Zikri Akbar masih butuh waktu untuk latih tanding berikutnya, karena ketika bertemu Barito Putra dianggap belum siap.
Bambang mengatakan lawan Barito Putra adalah supaya pemain muda dapat menimba pengalaman karena tim asal Kalimantan Selatan itu merumput pada kompetisi Indonesia Super Leage (ISL) 2015.
Meski begitu, Bambang menilai kinerja pemain sudah mulai baik karena mereka menjalankan instruksi yang diberikan.
Saat ini Persita mengikuti laga Divisi Utama 2015 karena sebelumnya bermain pada kompetisi ISL karena hasil yang diraih terkena degradasi.
Salah satu alasan tim ini terpuruk karena masalah pendanaan yang tidak mencukupi maka gaji para pemain sempat tertunda dalam beberapa bulan.
Padahal sejumlah perusahaan dengan skala nasional beroperasi di Kabupaten Tangerang, tapi tidak ada yang bersedia untuk menjadi sponsor tim.
Alasan lain karena Persita juga tidak memiliki markas dan harus berpindah ke beberapa stadion seperti si Jalak Harupat, Bandung, Singaperbangsa, Karawang, menyebabkan prestasi tim terpuruk.
Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015