Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) meresmikan pengoperasian pabrik pemecah batu material alam (Crushing Plant) untuk memenuhi kebutuhan batu split sebagai salah satu bahan utama produk beton pracetak dengan nilai investasi sebesar Rp113,5 miliar.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Beton Tbk Wilfred I.A. Singkali dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa unit usaha baru crushing plant ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku di sejumlah pabrik perseroan yang berlokasi di sekitar Jabotabek.
"Crushing plant diharapkan dapat memenuhi kebutuhan untuk peningkatan produksi beton pracetak," katanya.
Ia mengemukakan bahwa unit usaha baru itu berdiri di atas lahan seluas 38,6 Ha, memiliki kapasitas produksi yang terpasang saat ini sebesar 350 ton per jam berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
"Melalui sejumlah analisa atas kandungan batu, diperkirakan mampu menyuplai kebutuhan bahan baku batu split hingga 30 tahun ke depan," katanya.
Perseroan mengharapkan pengoperasian "crushing plant" turut memberikan kepastian ketersediaan, menjaga kesesuaian mutu produk yang dihasilkan, serta dapat berkontribusi pada penurunan biaya operasional sehingga produktivitas perusahaan akan semakin meningkat.
Wilfred I.A. Singkali mengatakan bahwa pada tahun-tahun berikutnya WIKA Beton akan mengoperasikan unit crushing plant di beberapa lokasi lainnya. Dengan beroperasinya crushing plant tentunya juga berdampak pada tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) berupa penciptaan lapangan kerja bagi warga sekitar.
"Itu turut meningkatkan taraf perokomian serta memacu tumbuhnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar yang mengarah pada percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan perekonomian nasional," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015