Malang (ANTARA News) - ProFauna Indonesia mengampanyekan larangan masyarakat membeli primata karena mengancam kelestarian ordo tersebut bahkan saat ini puluhan jenis primata terancam punah.

"Jangan membeli primata, sebab dengan membeli primata, apalagi yang dibeli secara ilegal dari para pemburu, punya kontribusi besar terhadap kepunahan hewan primata tersebut di Tanah Air," tegas Juru Kampanye ProFauna Indonesia, Swasti Prawidya Mukti di Malang, Kamis.

Dia menyebutkan, bahkan tiga kenis primata di Tanah Air yang amsuk dalam daftar punah, yakni primata spesies Kerdil (Tarsius Pumilus), Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) dan Simakobu (Simias Concolor). Punahnya ketiga spesie primata itu karena sering diburu untuk dijadikan hewan peliharaan.

Berdasarkan data Lembaga Konservasi Internasional IUCN yang dilansir oleh Profauna Indonesia, dari 440 spesies primata di dunia, yang di Indonesia adalah yang lebih rentan terancam punah dan kondisinya sangat memprihatinkan akibat kerusakan habitat dan perdagangan ilegal.

Swasti mengatakan IUCN secara berkala juga menerbitkan 25 jenis Primata yang terancam punah di dunia, termasuk di Indonesia.

"Primata kini sedang terancam, tren saat ini banyak anak muda yang memelihara primata untuk prestise, ini sangat mengancam keberadaannya," tegas swasti.

Tren pemeliharaan Primata ini, lanjut dia, menumbuhkan ruang untuk jual beli Primata sehingga para pemburu hewan makin agresifd memburunya demi rupiah.

Pada 2014 setidaknya 35 praktik jual beli primata atas 400 ekor primata, baik yang secara terang-terangan maupun online.

"Harapan kami pemerintah segera menghentikan praktik jual beli primata ini dan turut serta dalam menjaga kelestarian primata agar terhindar dari kepunahan," ujar dia.


Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015