Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menilai daerah ini secara geografis masih rawan penyelundupan narkotika dan obat-obatan terlarang oleh pengedar nasional maupun internasional.
"Masih memiliki kerentanan (penyelundupan narkoba) dari dalam maupun luar negeri, meskipun kami tetap memperketat pengawasan," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Budiharso di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, secara geografis DIY memang memiliki posisi strategis, sebab peredaran narkoba dapat melalui tiga jalur yakni darat, laut, dan udara.
"Buktinya sering tertangkap penyelundupan narkoba di Bandar Udara Adisutjipto. Sementara di jalur selatan (laut) banyak imigran gelap yang terdampar yang diduga merupakan pengedar narkoba," katanya.
Selain itu, menurut dia, DIY sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata, memungkinkan penyelundupan narkoba dilakukan wisatawan mancanegara yang bertindak sebagai kurir narkoba.
"Selain karena letak geografisnya, Yogyakarta sebagai tujuan wisata dan pendidikan juga dapat menjadi sasaran penyelundupan narkoba," kata dia.
Yogyakarta sebagai Kota pendidikan juga memicu munculnya banyaknya generasi muda yang terdiri atas pelajar serta mahasiswa, yang pada gilirannya dapat berpotensi menjadi sasaran para pengedar narkoba.
"Banyaknya anak muda yang masuk Yogyakarta dari berbagai daerah juga dapat terpengaruh menjadi pengguna narkoba, karena jiwa mereka masih labil," katanya.
Kerawanan itu juga ditunjukkan dengan tren peningkatan jumlah pengguna narkoba di DIY. Jumlah pengguna narkoba di DIY pada 2011 mencapai 69.700 orang, sedangkan pada 2012 meningkat menjadi 78.064 orang, selanjutnya pada 2013 mencapai 87.432 orang.
Dalam proyeksi pengguna narkoba pada 2011-2015, dengan mendasarkan rata-rata kenaikan 0,12 persen per tahun, jumlah pengguna narkoba pada 2015 bisa mencapai 109.675 orang.
Untuk mengurangi potensi kerawanan itu, Budiharso mengatakan BNNP DIY telah membentuk berbagai kader antinarkoba di kalangan pelajar, pekerja hingga masyarakat umum di seluruh kabupaten.
Selain itu, juga berkoordinasi dengan Polda DIY, Bea Cukai, serta petugas imigrasi setempat.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015