Pada masa 100 hari ini, sudah terlihat bahwa kabinet kerja memiliki semangat majukan industri, terutama yang terkait dengan ketahanan pangan nasional,"Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) menilai pemerintahan di era Kabinet Kerja memiliki semangat yang sama dalam memajukan industri makanan dan minuman.
"Pada masa 100 hari ini, sudah terlihat bahwa kabinet kerja memiliki semangat majukan industri, terutama yang terkait dengan ketahanan pangan nasional," kata Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Adhi mengatakan, masuknya program mewujudkan kedaulatan pangan yang sebagai salah satu nawa cita Presiden Joko Widodo, menumbuhkan optimisme para pengusaha makanan dan minuman dalam mengembangkan industri.
Meskipun demikian, Adhi menyampaikan, beberapa kebijakan perlu dikaji lebih dalam terkait dampaknya terhadap industri makanan dan minuman.
"Misalnya, kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, tidak langsung diikuti dengan penurunan harga makanan dan minuman. Hal ini bisa berpengaruh terhadap mekanisme pasar," kata Adhi.
Untuk itu, lanjutnya, perlu kajian lebih lanjut dan perbaikan, mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Terkait stabilitas politik di Indonesia, Adhi mengatakan, kondisi politik saat ini belum berdampak langsung terhadap industri makanan dan minuman, namun beberapa calon investor asing sempat menanyakan hal tersebut kepadanya.
"Ada calon investor dari Singapura yang mau masuk, tapi dia bertanya ada apa dengan stabilitas politik di Indonesia. Bagaimana dampaknya terhadap perekonomian? Jadi, dia masih menunggu untuk masuk," ujarnya.
Adhi berharap, stabilitas politik dapat segera diciptakan, sehingga iklim investasi kembali membaik, industri berjalan dan perekonomian bisa semakin tumbuh dan berkembang.
Pewarta: Sella Panduaarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015