Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Kupang memiliki dana tanggap darurat bencana sebesar Rp1 miliar, untuk membantu warga korban di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
"Alokasi anggaran itu kita sediakan dan akan digunakan untuk kepentingan tanggap darurat bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean, di Kupang, Rabu.
Selain Rp1 miliar yang tersimpan di Bagian Umum Sekretariat Daerah, Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota Kupang juga mendapatkan alokasi anggaran siap pakai sebesar Rp250 juta.
Menurut Jonas, kondisi perubahan cuaca yang berdampak kepada hujan dengan intensitas tinggi, disertai angin dan badai, dipastikan akan membawa dampak buruk bagi kondisi lingkungan tempat tinggal warga.
Hal itu, kata dia, selalu terjadi jika memasuki musim penghujan seperti saat ini. "Akan ada banyak korban akibat banjir, pohon tumbang pengikisan dan abrasi pantai. Untuk itu Pemerintah Kota Kupang berusaha untuk mengantisipasinya dengan alokasi anggaran itu," katanya.
Mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu mengatakan, dana tanggap darurat sebesar Rp1 miliar itu akan bisa digunakan bila terjadi bencana dengan kategori besar. Bila tidak terjadi, maka akan digunakan dana siap pakai yang ada di BPBD Kota Kupang.
Selain alokasi anggaran untuk tanggap darurat, Jonas mengatakan, Pemerintah Kota Kupang juga secara berangsur dan bertahap, sedang melakukan sejumlah langkah prefentif, dengan melakukan pembenahan dan perbaikan sejumlah saluran dan drainase yang berada di sepanjang jalan protokol yang ada, sehingga tidak tersumbat dan tidak menimbulkan luapan ke badan jalan dan selanjutnya ke rumah warga.
Selain itu juga, imbaun dan penertiban warga yang bermukim di bantaran sungai dan tebing yang mudah longsor terus dilakukan, untuk kepentingan penyelamatan warga tersebut.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota Kupang Ade Manafe terpisah mengemukakan, dana tanggap darurat senilai Rp1 miliar yang tersedia di Bagian Umum Sekda Kota Kupang akan digunakan bila terjadi bencana besar dan menimbulkan korban jiwa.
"Untuk menggunakan dana itu, harus ada SK Wali Kota, setelah mendapat pertimbangan dari BPBD," ujarnya.
Saat ini, penanganan genangan air hujan, masih menggunakan dana siap pakai, yang dianggarkan sebesar Rp250 juta.
Terkait kondisi rumah warga korban bencana banjir, Adi mengatakan, berdasarkan data yang diterima, tercatat sekira 10 rumah warga telah jadi korban genangan banjir. Terhadap para korban tersebut, kata Adi, pihak BPBD Kota Kupang sedang melakukan data kebutuhan untuk disalurkan segera bantuan siap pakai yang tersedia tersebut.
"Kita sudah sediakan sejumlah bantuan tanggap darurat berupa makanan siap saji, termasuk sembako. Tidak saja itu, para korban yang rumahnya tergenang air akan diberikan bantuan bahan bangunan," katanya.
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015