Lampung Tengah (ANTARA News) - Jembatan penghubung Provinsi Lampung-Palembang Provinsi Sumatera Selatan di Jalan Lintas Sumatera Kabupaten Lampung Tengah, Selasa, putus diduga akibat dilalui truk kelebihan muatan yakni 50 ton yang mengangkut besi.
Menurut Sadin (44), sopir truk tronton yang terjebak di tengah jembatan itu, kendaraan yang dikemudikannya bermuatan besi alat pakubumi dengan beban mencapai 50 ton.
Saat kendaraan itu melewati jembatan penghubung Lampung-Sumsel yang berada di Jalan Lintas Sumatera di Desa Lempuyang Bandar Way Pengubuan, jembatan diduga tak mampu menahan beban berat melebihi sehingga putus.
"Kurang lebih muatan besinya mencapai 50 ton sampai 60 ton, sedangkan berat kosongnya 10 ton. Besi ini saya bawa dari Medan Kota, mau dibawa ke Cisauk Tangerang," katanya.
Sekitar pukul 11.30 WIB saat melewati jembatan itu, masih biasa saja, tetapi saat kepala mobil sudah melewati jembatan, tiba-tiba saja jembatan ambles sehingga kendaraan langsung berhenti tidak bergerak.
"Saya sempat kaget, beruntung tidak ada kendaraan di belakang," ucapnya.
Firdaus (42), warga setempat yang tinggal bersebelahan dekat jembatan itu mengatakan, konstruksi jembatan yang sudah tua diduga tidak mampu menahan beban yang berlebihan.
"Tadi sempat macet sebelum ada petugas kepolisian, namun untuk kendaraan roda dua masih bisa lewat dengan berhati-hati," katanya.
Wakil Bupati Lampung Tengah Mustafa yang langsung meninjau lokasi jembatan putus itu mengatakan, penyebabnya adalah muatan yang berlebihan tidak sesuai dengan tonase kendaraan dan kapasitas jembatan ini sekitar 28-30 ton.
"Muatannya berlebihan kalau kita lihat muatan besi baja padat 50 ton lebih," katanya lagi.
Pihaknya sudah memerintahkan Dinas PU setempat untuk langsung berkoordinasi dengan provinsi, agar segera disampaikan ke pusat karena jalan ini berstatus jalan negara.
"Polres Lampung Tengah juga harus segera menerjunkan personelnya untuk menjaga jalur-jalur yang dialihkan agar transportasi tidak terhambat, kebetulan ada Wakapolres langsung dan sudah menerjunkkan personel yang diperlukan untuk pengamanan jalan alternatif," katanya.
Pewarta: Budi Santoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015