Kedua tim sama-sama menyuguhkan permainan menyerang membuka pertandingan di hadapan sekitar 15 ribu penonton. Meski sama-sama menyerang, Arema Cronus terbilang lebih lebih agresif dibandingkan tuan rumah pada menit-menit awal ini.
Menit ke-10, Saragih, pemain andalan Arema bergerak cepat ke arah kotak penalti kemudian melepaskan tembakkan keras ke arah gawang. Pergerakan tiba-tiba Saragih ini membuat barisan pertahanan Sriwijaya FC sedikit kelimpungan, meski pada akhirnya gawang masih terselamatkan berkat kesigapan kiper Dian Agus Prasetyo.
Seakan mendapatkan stimulus berkat permainan menyerang Arema, giliran penyerang Sriwijaya FC Ferdinand Sinaga yang unjuk gigi. Berawal dari pergerakan di sektor sayap, pemain terbaik Liga Super Indonesia musim lalu ini melepaskan umpan silang ke mulut gawang. Namun, peluang emas itu terbuang percuma setelah pemain belakang Arema Fabiano Beltrame membelokkan arah bola dengan tandukkannya.
Tak mau ketinggalan, "Singo Edan", julukan Arema, juga mengotak-atik kekuatan di sektor sayap. Kali ini giliran Cristian Gonzalez yang mengejutkan barisan pertahanan "Laskar Wong Kito", julukan Sriwijaya FC. Pergerakannya di areal berbahaya hampir saja berujung petaka bagi tuan rumah jika saja dua pemain belakang Sriwijaya FC tidak menempel ketat.
Menjelang akhir babak pertama, tim rumah mulai menemukan irama permainan di lini depan. Kerja sama antara Ferdinand Sinaga dan Titus Bonai (Tibo) mulai padu sehingga kerap mengejutkan jantung pertahanan Arema.
Sebuah peluang emas tercipta pada menit ke-37 berkat kerja sama apik Ferdinand dan Tibo, namun penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat skor kaca mata bertahan hingga turun minum.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015