Jayapura (ANTARA News) - Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Jayapura dan kabupaten lainnya di Papua sejak Kamis (30/11) malam hingga Jumat pagi Pkl.10.00 WIT dalam keadaan aman, walaupun aparat kepolisian berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan kelompok tertentu mengibarkan bendera "Bintang Kejora". Pantauan ANTARA di Jayapura dan sekitarnya, Jumat sejak dini hari memperlihatkan masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa. Tanggal 1 Desember oleh beberapa orang tertentu di Papua biasanya diperingati sebagai "hari kemerdekaan Papua", yang antara lain ditandai dengan mengibarkan bendera "Bintang Kejora". Beberapa warga Muslim berjalan kaki dari rumah mereka menuju masjid atau mushala terdekat untuk melakukan shalat subuh, sementara warga masyarakat lainnya memenuhi jalan-jalan utama jurusan Jayapura-Sentani untuk berolahraga jalan kaki dan berlari di trotoar. Para pedagang berbondong-bondong ke pasar umum Yotefa yang terletak sekitar 25 Km dari pusat kota Jayapura untuk menjual kebutuhan sehari-hari, seperti beras, ubi-ubian, buah-buahan dan sayur-mayur. Ketika matahari terbit, tampak para pelajar mulai berjalan kaki menuju sekolah masing-masing. Banyak pelajar menunggu kendaraan angkutan kota menuju sekolah mereka yang terletak jauh dari rumah. Brimob apel Di Markas Brimob Polda Papua yang terletak di kawasan Kotaraja, para anggota pasukan Brimob mengenakan seragam operasi berwarna biru tua dan baret berwarna biru. Mereka melakukan apel siaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan dari kelompok tertentu yang menamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM). Polisi lalu lintas melakukan penjagaan di berbagai tikungan jalan raya. Mereka pun terus memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor dan kendaraan roda empat. Para pengemudi kendaraan tampak menaati perintah polisi lalu lintas yang meminta mereka memarkir kendaraan di pinggir jalan raya untuk dilakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi kendaraan masing-masing. Menjelang Pukul 07.00 WIT, banyak kendaraan hilir-mudik memasuki kota Jayapura. Tampak banyak pegawai pemerintah dan swasta menumpang angkutan umum untuk melakukan pekerjaan seperti biasa di instansi atau perusahaan masing-masing. Pertokoan dan pasar umum mulai dipadati pembeli dan penjual. Tampak wajah warga masyarakat setempat biasa-biasa saja tanpa menunjukkan tanda-tanda yang mencemaskan. Ratusan kendaraan terlihat antre di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai kampung guna mengangkut penunmpang, hasil bumi dan pengerjaan berbagai proyek infrastruktur di wilayah pedalaman Papua. Pelayanan BBM di berbagai SPBU berlangsung normal seperti pada hari-hari sebelumnya. Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Jayapura, AKBP Roberth Djonsoe, mengatakan sebelum 1 Desember semua pihak yang berkompeten telah sepakat agar tidak ada kegiatan yang bertentangan dengan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kami sudah menegaskan bahwa jika ada pihak atau kelompok tertentu melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di NKRI, maka aparat penegak hukum tidak segan-segan menindak sesuai hukum yang berlaku. Masyarakat tidak perlu khawatir, tetapi tetap menjalankan aktivitas setiap hari seperti biasa," katanya. Dia mengakui kalau momen seperti ini dapat dimanfaatkan pihak tertentu untuk memprovokasi keadaan, guna mengacaukan kamtibmas di wilayah ini untuk tujuan politik tertentu. (*)
Copyright © ANTARA 2006