Undangan resmi disampaikan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Sofyan Djalil kepada Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di Balai Agung Rakyat di Beijing, Selasa.
Peringatan 60 tahun KAA akan dihadiri 109 kepala negara, 25 organisasi internasional dan diharapkan kehadiran Sekjen PBB Ban Ki Moon.
Rencananya, peringatan KAA ke-60 akan dilangsungkan pada 22-23 April.
Pada KAA 60 tahun silam, delegasi Tiongkok dipimpin langsung oleh Perdana Menteri pertamanya yaitu Zhou En Lai. Ia hadir dengan membawa misi "Hidup Berdampingan Secara Damai" yang kini terbukti sangat berpengaruh terhadap peran Tiongkok di kancah politik internasional selama ini.
Lantaran Tiongkok kala itu berseberangan dengan Amerika Serikat, membuat Zhou selalu menjadi target pembunuhan intelijen Barat.
Seminggu sebelum kedatangannya di Bandung, pada 11 April 1955, sebuah insiden menimpa sebuah pesawat India "Kashmir Princess".
Pesawat itu jatuh di kepulauan Natuna. Hasil penyelidikan membuktikan Kashmir Princess disabotase. Dalam peristiwa tersebut, 11 staf delegasi RRT dan dua wartawan tewas.
Sedianya pesawat tersebut akan membawa Zhou En Lai ke Indonesia. Beruntung, pada detik-detik terakhir, Zhou memutuskan untuk menunda keberangkatannya.
Zhou tiba di Lapangan Udara Andir Bandung pada 16 April 1955 disambut Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo.
Terkait keikutsertaan Tiongkok dalam KAA tersebut, Pemerintah Kota Bandung akan meresmikan pula patung Zhou Enlai pada peringatan 60 tahun penyelenggaraan KAA.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015