"Waktu pelaksanaan Asian Games 2018 telah diputuskan pada rapat koordinasi tadi," kata Ketua KOI Rita Subowo usai Rapat Koordinasi Komite Asian Games 2018 yang pertama di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa.
Demi mensukseskan kejuaraan olahraga terbesar di Asia ini, tuan rumah Indonesia langsung bergerak cepak untuk mempersiapkan diri meski hingga saat ini payung hukum dari kejuaraan empat tahunan itu belum ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Bahkan delegasi dari federasi olahraga Asia atau OCA sudah melihat secara langsung beberapa lokasi yang akan digunakan sebagai lokasi pertandingan terutama yang ada di Jakarta dan Banten.
Delegasi OCA yang dipimpin oleh Tzunekazu Takeda itu selama di Jakarta melihat kompleks Jakarta International Expo (Jiexpo) Kemayoran, selanjutnya menuju kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang serta diakhiri meninjau kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Delegasi sudah melihat secara langsung dan memberikan masukan terkait dengan keperuntukannya," kata Rita Subowo menambahkan.
Mantan Ketua Umum KONI itu menjelaskan, delegasi OCA juga telah memberikan masukan jika kawasan Jiexpo Kemayoran cocok untuk menggelar cabang olahraga bela diri. Sedangkan untuk kawasan BSD cocok untuk bertandingan beregu seperti bola voli karena memiliki atap yang tinggi.
Untuk kawasan GBK, pihak Delegasi OCA juga menyarankan untuk dilakukan renovasi. Renovasi sendiri memang sudah direncanakan dari awal dan dananya bahkan telah disiapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas).
"Untuk cabang olahraga yang disetujui ada 34 cabang. Itu termasuk pencak silat. Saat ini Indonesia masih memperjuang beberapa cabang olahraga lain yang berpeluang meraih emas," kata Rita Subowo menjelaskan.
Cabang olahraga yang berusaha diperjuangkan di Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Palembang adalah panjat tebing, bowling, paragliding dan sepatu roda.
Sementara itu, Deputi Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S Dewa Broto menjelaskan, draf Keppres Asian Games 2018 saat ini sudah dimasukkan ke Sekretariat Negara. Dengan demikian, tinggal menunggu tanda tangan Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015