Jakarta (ANTARA News) - Facebook dan Instagram membantah adanya peretas sebagai dalang masalah yang membuat jutaan pengguna tak bisa mengakses dua jejaring sosial tersebut, menurut SkyNews dalam laporannya hari ini.
Pengguna Facebook di Inggris, Amerika Serikat, Asia dan Australia mengeluhkan tak bisa masuk pada jejaring sosial terbesar di dunia itu.
Instagram yang dimiliki Facebook, mengatakan pada penggunanya via akun Twitter bahwa mereka menyadari adanya masalah dan sedang berusaha memperbaikinya.
AIM, Tinder dan Hipchat juga diperkirakan terkena dampaknya.
Grup peretas Lizard Squad-yang baru-baru ini mengklaim bertanggung jawab atas serangan Hari Natal atas PlayStation dan layanan Xbox Live, mengatakan di Twitter bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap Facebook dan Instagram.
Namun, Facebook dan Instagram yang sempat down selama sekitar sejam sebelum layanan kembali normal, dengan cepat membantah layanannya diretas.
Mereka menyalahkan "perubahan yang mempengaruhi sistem konfigurasi".
Insiden terjadi sehari setelah grup Lizard Squad mengatakan mereka telah meretas situs Malaysia Airlines-mengunggah pesan "404 - Pesawat Tak Ditemukan. Diretas oleh Cyber Caliphate".
Grup tersebut juga mengingatkan di Twitter pada Selasa mereka sedang bersiap membocorkan email-email terkait maskapai yang bermasalah.
Hingga akhir September, Facebook memiliki 1,25 milyar pengguna aktif tiap bulannya.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015