Jakarta (ANTARA News) - PT Medco Energi Internasional Tbk menandatangani kontrak penjualan gas senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp25 triliun ke pembeli domestik.
Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, Lukman Mahfoedz, dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa mengatakan, sumber gas berasal dari Block A, Aceh dan Blok South Sumatera, Sumatera Selatan, dengan total volume pasokan lebih dari 200 triliun British Thermal Unit (TBTU).
Penandatanganan perjanjian jual beli gas itu dilaksanakan di Jakarta, Selasa ini pada acara Konferensi dan Pameran IndoGas 2015.
PJBG Block A dilakukan PT Medco E&P Malaka dengan PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan gas pabrik pupuk dan industri di Aceh dan Sumut.
Pasokan gas ditargetkan mulai mengalir pada 2017 selama 13 tahun dengan volume gas sebesar 198 TBTU dan pasokan gas harian sebesar 58 BBTU.
Harga gas yang disepakati adalah 9,45 dolar AS per juta British thermal unit (MMBTU) di titik sambungan pipa gas Arun-Belawan.
Nilai PJBG Block A sekitar dua miliar yang terbagi ke pemerintah 492 juta dolar, kontraktor 209 juta dolar, dan biaya pengembalian investasi (cost recovery) 1,3 miliar dolar.
Selain Medco sebesar 41,67 persen yang sekaligus sebagai operator, pemegang hak partisipasi Block A adalah KrisEnergy 41,66 persen, dan Japex 16,67 persen.
Kontrak penjualan kedua dengan Perusahaan Daerah Mura Energi.
PJBG yang adalah amendemen itu memenuhi kebutuhan gas pembangkit di Kabupaten Musi Rawas, Sumsel.
Medco memasok gas dari Blok South Sumatra dengan total 8.750 BBTU selama periode 11 tahun atau 2,5 BBTU per hari.
Harga gas PJBG amendemen naik dari tiga menjadi 6,5 dolar per MMBTU dengan eskalasi 2,5 persen per tahun.
Kontrak akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor sebesar 66 juta dolar.
Selain dengan Pertamina, Medco juga berencana menandatangani PJBG dari Block A dengan PLN dalam waktu dekat.
Penjualan gas sebesar 5-15 BBTUD itu akan mengurangi krisis listrik di wilayah Aceh dan Sumut.
Lukman menambahkan, harga gas kedua PJBG tidak bergantung pada harga minyak.
Setelah proyek gas Senoro dan Block A selesai masing-masing pada 2015 dan 2017, maka perbandingan pendapatan Medco dari penjualan minyak dan gas akan berimbang 50:50.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015