Ibu itu keluar rumah ingin melihat keributan apa yang terjadi. Tapi begitu keluar rumahnya, batu lumayan besar dari arah sekolah mengenai kepalanya."Pekanbaru (ANTARA News) - Seorang ibu rumah tangga bernama Desi meninggal dunia akibat menjadi korban tawuran pelajar di Kota Pekanbaru, Riau, Senin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, kejadian itu berlangsung pada Senin siang saat terjadi tawuran di SMPN 21 di Jalan Adisucipto, Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Sejumlah siswa terlibat saling serang melontar batu dengan pemuda setempat.
Tidak jelas penyebab tawura itu. Namun, satu warga dipastikan meninggal dunia akibat luka karena terkena lemparan batu.
"Satu orang warga kami terkena lemparan batu cukup besar dan akhirnya meninggal dunia," kata Ketua RT setempat, Bangun Sitepu.
Ia menjelaskan, rumah korban berada sangat dekat dengan lokasi tawuran karena hanya dibatasi oleh sebidang tembok dengan bangunan sekolah. Para remaja tanggung itu saling balas melempar batu yang cukup sengit.
Para siswa melempar dari dalam sekolah melalui pagar setinggi 1,5 meter. Namun, banyak batu yang melayang mengenai rumah warga setempat.
Menurut dia, rumah korban tak luput jadi sasaran batu yang dilemparkan siswa. Saat itu korban berada di dalam rumah ketika sejumlah batu menyasar ke tempat itu.
"Ibu itu keluar rumah ingin melihat keributan apa yang terjadi. Tapi begitu keluar rumahnya, batu lumayan besar dari arah sekolah mengenai kepalanya," kata Bangun.
Ia mengatakan warga langsung mencoba menolong perempuan berusia 42 tahun itu karena darah mengucur dari luka di kepalanya. Setelah sempat berteriak histeris, korban langsung jatuh pingsan.
Menurut dia, korban sempat dibawa oleh warga ke klinik sekitar namun tidak lama karena pihak medis menyatakan tak sanggup sehingga dirujuk ke rumah sakit.
"Hanya berselang sekitar 2 jam mendapat perawatan, nyawa korban tak tertolong lagi dan meninggal dunia," kata Bangun.
Ia mengatakan pihaknya sudah mendatangi pihak sekolah terkait masalah ini. Warga meminta pihak sekolah untuk bertanggungjawab atas kematian korban.
"Kami belum tahu siapa pelakunya. Namun, pihak sekolah berjanji akan bertanggung jawab atas kasus ini dan akan mencari tahu siapa pelakunya," katanya.
Ia mengatakan warga membawa kasus tersebut ke polisi karena adanya korban meninggal dunia.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015