Novel yang diluncurkan serentak ini berjudul 'Langit Terbuka' yang merupakan novel pertama Rayni dan 'Straw' yang menjadi novel kelima Noorca.
"Tidak direncanakan dan tanpa kesengajaan. Alhamdulilah kedua buku kami bisa diluncurkan bersama-sama pada hari ini. Kebetulan penerbitnya sama," kata Rayni, di Jakarta, Senin, (26/1).
Meskipun demikian, kedua novel tersebut berbeda cerita. Novel 'Langit Terbuka' bercerita tentang perjuangan hati seorang perempuan bernama Sila. Terhempas oleh beragam masalah, sarat akan acaknya cinta, hati, dan pikiran.
Sementara novel 'Straw' karya Noorca bercerita tentang serangkaian kematian yang menimpa para tokoh ternama di Indonesia, tetapi dianggap 'wajar'. Namun, Banyan, seorang pewarta muda, mencurigai adanya keterkaitan pada setiap kasus tersebut.
Atas perintah atasannya, ia melakukan investigasi ke pelbagi kota di Indonesia. Novel 'Straw' ini juga diklaim sebagai novel Psycho-Thriller pertama di Indonesia.
"Menurut sepengetahuan saya ini merupakan novel psycho-thriller pertama di Indonesia. Mungkin nantinya ini bisa menjadi inspirasi bagi penulis yang ingin menulis tentang genre yang sama," kata Philips Vermonte peneliti senior di CSIS.
Novel 'Straw' yang dikerjakan selama tujuh tahun ini rencananya akan difilmkan. Sebelumnya Rayni dan Noorca juga pernah meluncurkan karya serentak pada 2008, yakni kumpulan cerpen 'I don't care' serta novel 'd.I.a. cinta dan presiden'.
Pewarta: Okta Antikasari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015