Semarang (ANTARA News) - Kartu tani yang terintegrasi dengan kartu anjungan tunai mandiri Bank Rakyat Indonesia akan diujicobakan secara bertahap pada satu hingga dua bulan mendatang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
"Saya belum tahu datanya (jumlah kartu tani, red) untuk Batang, tapi biasanya kalau launching itu sekitar 50-100 orang dan bisa langsung diimplementasikan," kata Kepala Divisi Binis, Program, dan Kemitraan BRI Pusat Teten Djaka Triana di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Teten usai melakukan demonstrasi penggunaan kartu tani di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang kerjanya.
Menurut dia, pihaknya saat ini telah mencatat kebutuhan kartu tani sebanyak 1,4 juta kartu untuk para petani di Provinsi Jateng.
Ia menjelaskan bahwa kartu tani yang akan diujicobakan tersebut mempunyai bentuk serta fungsi seperti kartu ATM dari sebuah bank dan untuk mendapatkannya, setiap petani harus mengisi formulir yang berisi data-data.
"Data-data petani itu antara lain, luas lahan yang dimiliki, jenis tanaman, jenis dan jumlah kebutuhan pupuk yang secara otomatis akan masuk ke database," ujarnya.
Dengan kartu tani itu, kata dia, petani dapat membeli pupuk sesuai dengan luas lahan yang dimiliki masing-masing petahi guna menghindari penyalahgunaan pupuk.
"Semua transaksi pembelian pupuk oleh petani akan tercatat sehingga pemerintah bisa memantau distribusi dan konsumsi pupuk di kalangan petani," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ditemui terpisah menyambut baik rencana uji coba kartu tani di Kabupaten Batang, namun meminta BRI agar memvalidkan data mengenai data jumlah petani yang berhak meneriam kartu tani.
"Harapan saya, dengan data jumlah petani yang akurat maka kartu tani dapat diujicobakan pada bulan depan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Ganjar menginginkan kartu tani dan kartu nelayan terintegrasi dalam satu sistem sehingga penggunaannya dapat lebih optimal.
Pemberian kartu petani bertujuan untuk menjamin kepastian para petani mendapatkan pupuk dari pemerintah, sedangkan kartu nelayan untuk menjamin nelayan memperoleh bahan bakar minyak jenis solar agar bisa melaut.
Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015