New Delhi (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Minggu (25/1) menawarkan dukungan finansial untuk proyek energi surya India dan meminta dukungan dari Perdana Menteri Narendra Modi di pertemuan iklim global di Paris tahun ini.
India adalah negara pembuang gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia dan sering menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dari masalah perubahan iklim sampai kerja sama ekonomi.
Negara itu enggan memberikan komitmen target emisi yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi, yang sangat penting untuk mengangkat jutaan warga India dari kemiskinan.
Namun Modi memprioritaskan perluasan kemampuan produksi energi terbarukan India dan memperkecil kebutuhan akan bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi.
"Kami sangat mendukung tujuan ambisius India untuk energi surya, dan siap membantu kecepatan perluasannya dengan tambahan finansial," kata Obama dalam konferensi pers bersama Modi pada hari pertama dari tiga hari kunjungan kerjanya ke New Delhi.
India butuh investasi 100 miliar dolar AS selama tujuh tahun untuk meningkatkan kapasitas produksi energi surya sampai 33 kali lipat menjadi 100.000 megawatt.
Bank Ekspor Impor Amerika Serikat menjajaki proyek pembiayaan energi bersih senilai satu miliar dolar AS untuk perusahaan-perusahaan yang bersedia mengirimkan perlengkapan dari Amerika Serikat ke India.
First Solar dan SunEdison Inc <SUN E.N> adalah dua perusahaan Amerika Serikat yang sudah berbisnis di India dan bersama perusahaan lokal diharapkan menginvestasikan enam miliar dolar AS di India dalam tahun fiskal sampai 31 Maret dan 14 miliar dolar AS pada tahun fiskal selanjutnya.
PBB meminta pemerintah pada Kamis menyerahkan rencana untuk memangkas emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari bangunan kesepakatan yang akan dibuat di Paris pada Desember untuk menekan pemanasan global setelah para ilmuwan menyatakan tahun 2014 sebagai tahun terpanas dalam catatan sejarah.
"Perdana Menteri dan saya membuat komitmen pribadi untuk bekerja bersama mencapai kesepakatan iklim global yang kuat di Paris," kata Obama.
"Saya pikir suara India sangat penting dalam masalah ini," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
Modi mengatakan kesepakatan antara Washington dan Tiongkok tidak memberikan tekanan yang sama pada India, di mana industrialisasi masih jauh di belakang dan raturan juta warganya belum bisa menikmati listrik.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015