Kuala Pembuang, Kalteng (ANTARA News) - Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, akan menggelar festival budaya Gawi Hatantiring pada Maret 2015 untuk menghidupkan aktivitas budaya lokal yang potensial untuk memajukan daerah di masa mendatang.
"Festival budaya itu rencananya akan diikuti oleh sepuluh kecamatan di Seruyan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Pariwisata (Disnakertranspar) Seruyan, Megantoro di Kuala Pembuang, Senin.
Ia menjelaskan, untuk pertama kali sejak berdirinya Kabupaten Seruyan 12 tahun silam, festival budaya 2015 ini akan diikuti sepuluh kecamatan se-Kabupaten Seruyan. Tahun-tahun sebelumnya, festival budaya di Seruyan hanya diikuti dua kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur.
Kondisi ini menyebabkan peluang delapan kecamatan lain untuk mewakili Kabupaten Seruyan dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM), yang merupakan ajang festival budaya terbesar se-Kalteng, menjadi tertutup.
"Karena itu, kita harapkan sepuluh kecamatan dapat bersiap-siap mengirim perwakilannya untuk turut serta memeriahkan festival tahunan tersebut," katanya.
Perlombaan yang diadakan adalah perlombaan kesenian tradisional meliputi manyumpit, balogo, bagasing, manggalau, manetek kayu dan lawang sekepeng serta tari tradisional.
Festival budaya kali ini mengambil nama Gawi Hatantiring sesuai dengan julukan Kabupaten Seruyan, yakni Bumi Gawi Hatantiring yang artinya bekerja bersama-sama atau gotong-royong.
"Harapannya dapat menumbuhkan semangat gotong-royong untuk membangun daerah ini, selain itu juga dapat menumbuhkembangkan kecintaan pada budaya lokal," katanya.
Sementara itu, diikutsertakannya seluruh kecamatan yang ada di Seruyan dalam festival kali ini disambut gembira oleh kalangan muda yang menyukai dan menekuni seni tradisional dayak secara turun-temurun, khususnya mereka yang berasal dari daerah hulu.
"Selama ini kami hanya belajar menari dari guru di sekolah, belum pernah ada perlombaan, jadi dengan adanya festival budaya kami dapat menunjukkan kebolehan kami," ujar Santi, salah satu siswi SMA Trans Sukamandang.
Pewarta: Fahrian Adriannor
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015