Bekasi (ANTARA News) - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) belum berpengaruh terhadap mayoritas harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
"Kita sudah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional maupun modern, hasilnya harga masih stabil pada angka kenaikan BBM 2014 lalu," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Bekasi Machrul Falak di Bekasi, Minggu.
Menurutnya, penyesuaian harga BBM saat ini hanya berpengaruh pada minyak curah, beras, dan sebagian sayur-sayuran dengan penurunan harga 5-10 persen.
Sidak itu dilakukan dengan mendatangi sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Baru dan pasar modern seperti Superindo dan Giant.
Menurutnya, kegiatan Sidak itu digelar dalam rangka menindaklanjuti hasil laporan dari instansi terkait.
"Sebelumnya Komisi C sudah memanggil instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Perekonomian Rakyat (Dipera), untuk memaparkan kestabilan ekonomi di Kota Bekasi setelah turunnya kembali BBM," katanya.
Sementara itu, terkait dengan ketentuan ongkos angkutan umum, pihaknya meminta agar Dinas Perhubungan lebih mengintensifkan lagi sosialisasi penurunan tarif angkutan kepada masyarakat.
"Tujuannya agar masyarakat Kota Bekasi mengetahui kondisi tarif yang baru. Sosialisikan kepada warga dengan poster dilokasi strategis atau menempelkan surat pemberitahuan di pintu angkot agar penumpang mengetahui tarif baru," katanya.
Menurut dia, masih banyak pengusaha angkot yang belum mematuhi pemasangan tarif baru tersebut, sehingga membingungkan penumpang.
Adapun besaran penurunan tarif angkutan umum yang telah disepakati bersama Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) yakni Rp1.000 per penumpang.
"Penurunan itu resmi berlaku mulai 22 Januari 2015," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015