Bekasi (ANTARA News) - Petugas Bendung Kali Bekasi, Jawa Barat, menerapkan sistem buka-tutup pada pintu air guna menjaga stabilitas debit selama berlangsungnya puncak musim hujan 2015.
"Sejak awal Januari 2015, debit Bendung Kali Bekasi masih berlangsung normal, belum ada lonjakan berarti," kata Operator Bendung Kali Bekasi, Ahmad, di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, debit air Kali Bekasi sangat dipengaruhi arus air dari Cileungsi dan Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saat ini tinggi permukaan air masih normal pada kisaran 17,82 meter. Untuk debit air yang melewati bendungan, juga masih normal di bawah angka 100 meter kubik per detik," katanya.
Namun demikian, tingginya curah hujan yang melanda Bogor dan sekitarnya menyebabkan arus air Kali Bekasi berlangsung fluktuatif.
Untuk itu, pihaknya menerapkan sistem buka tutup (katup) untuk menjaga aliran air tetap berlangsung stabil di bagian hulu dan hilir.
"KIta menerapkan sistem buka tutup untuk menghidari terjadinya banjir kiriman yang menggenangi pemukiman warga," katanya.
Menurutnya, sistem itu diterapkan pihaknya pada tiga pintu air bendungan.
"Bila debit air berada di atas 200 meter kubik per detik, pintu air akan sepenuhnya dibuka," katanya.
Kalau kondisi air sudah di angka 200 meterk kubik per detik, kata dia, maka statusnya sudah siap.
"Kalau debit di atas 300 meter kubik per detik, statusnya siaga. Sedangkan kalau di atas 400 meter kubik per detik statusnya sudah waspada," katanya.
Sementara itu sejumlah wilayah yang rawan terkena banjir akibat air Kali Bekasi meluap adalah Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kemang Ifi, Vila Indah Permai, Pondokgede Permai, dan beberapa daerah di Bekasi Jaya dan Bekasi Utara.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015