Jakarta (ANTARA News) - Mereka yang tergolong "lucid dreamers" atau orang yang saat tidur sadar sedang bermimpi, ternyata bisa mengendalikan mimpinya.
Para peneliti dari the Max Planck Institute for Human Development di Berlin dan the Max Planck Institute of Psychiatry, di Munich, menemukan, para "lucid dreamers" memiliki wilayah otak yang memungkinkan refleksi diri lebih besar.
Dengan begitu, mereka juga mungkin lebih bisa merefleksikan diri (meta- kognitif) mereka saat terbangun.
"Lucid dreamers" juga dapat ikut mengatur mimpi mereka sendiri atau berperan aktif dalam mimpi mereka itu.
Hanya saja, para peneliti mengatakan, kebanyakan mereka bisa melakukan hal ini beberapa kali dalam setahun dan hanya sedikit yang bisa melakukannya setiap malam.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti yang merupakan neurolog itu membandingkan struktur otak antara "lucid dreamers" dengan mereka yang tidak pernah atau jarang bermimpi sadar.
Hasil penelitian menemukan, korteks prefrontal anterior di otak, yakni wilayah otak yang mengatur proses kesadaran kognitif dan berperan penting untuk kemampuan refleksi diri, lebih besar pada "lucid dreamers".
"Hasil penelitian kami mengindikasikan, refleksi diri dalam kehidupan sehari-hari lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang dengan mudah mengontrol mimpi mereka," kata salah satu peneliti, Elisa Filevich, dari Max Planck Institute for Human Development, seperti dilansir siaran publik Max Planck Institute for Human Development.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015