Koordinator Tim SAR Kabupaten Wonosobo Muhail di Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu mengatakan tebing longsor setinggi 20 meter dengan lebar 20 meter tersebut merupakan tanah milik Perum Perhutani.
"Tidak ada korban jiwa maupun harta pada musibah yang terjadi pada Sabtu (24/1) petang sekitar pukul 18.30 WIB setelah sejak siang hari turun hujan," katanya.
Ia menuturkan longsor tersebut menutup jalan Desa Garung Lor, Kecamatan Sukoharjo, dan di bawah jalan tersebut merupakan permukiman warga.
"Karena warga khawatir terjadi longsor susulan maka sebanyak 298 jiwa dari 82 keluarga mengungsi ke daerah yang aman, yakni di Balai Dusun Garung Canguk," katanya.
Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi saat ini sudah ada bantuan logistik dari BPBD Provinsi Jateng dan Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo.
Kades Garung Lor Parmin Fahmi Sahab mengatakan, hingga Minggu siang warga masih mengungsi, apalagi saat ini terjadi hujan deras, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Ia mengatakan, di kawasan tersebut merupakan daerah rawan longsor, pada akhir tahun 2012 di daerah tersebut juga terjadi tanah bergerak.
Ia menuturkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kalau siang hari cuaca cerah warga bisa pulang ke rumah, namun kalau malam hari harus ke tempat pengungsian guna mengantisipasi terjadi longsor susulan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengatakan Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo sudah menyalurkan logistik agar para pengungsi tidak kelaparan.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015