"Peran dan pengaruh sosok wanita itu besar sekali dalam hidup saya, seperti almarhumah ibu saya, guru, dan kakak saya," katanya usai perhelatan Festival Musik 50 Tahun Avip Priatna yang bertajuk "50 Years of Blessing" di Balai Resital Kertanegara, Jakarta, Sabtu (24/1) malam.
Pendiri sekaligus Direktur Musik the Resonanz Music Studio itu mengatakan bahwa perempuan pertama yang sangat penting dalam hidupnya adalah sosok ibu yang menyekolahkan, merawat, yang selalu menguatkan, dan mendukungnya.
Begitu pula, gurunya yang turut memberikan bekal ilmu dan memberikan dukungan saat menempuh pendidikan di bidang musik di Hochschule fur Muzick und Darstellende Kunst di Vienna, Austria.
Kedua kakaknya juga selalu memberikan dukungan dan doa serta membantunya dalam mementaskan sejumlah festival musik.
"Kebetulan perempuan yang ada di lingkungan saya yang membantu, ibu saya, kakak, guru, semua memberiikan support yang berjasa tanpa pamrih," ujar dia.
Dalam festival itu, Avip mempersembahkan dua lagu dengan musik klasik yang khusus diperuntukkan kaum hawa yang berjudul "Wanita", salah satu karya Ismail Marzuki dan "Mama", karya A. Romdhane dan J. Larossi, yang juga diarransemen oleh Fafan Isfandiar.
Lagu "Wanita" dinyanyikan oleh Soprano, Valentina Nova, dan diarransemen oleh Fafan Isfandiar dengan konduktor Avip Priatna.
Lagu kedua berjudul "Mama" itu dinyanyikan oleh empat penyanyi tenor, yakni Pharel Silaban, Antonius Halawa, Teddy Panelewen, dan Renno Krisna.
Sebagai wujud dedikasinya, Avip juga memberikan kenang-kenangan kepada delapan orang yang mempunyai andil besar dalam karier musiknya, yakni gurunya, Caterina Lameina, Trisutji Kamal, Irawati Sudiarso, dan Aida Svenson.
Penghargaan itu juga diberikan kepada penasihatnya, Giok Hartono dan Toeti Herati, serta kedua kakaknya Aas Widya dan Resmi Ikasari.
Konser ini, digelar dalam rangka merayakan ulang tahun Avip Priatna ke-50. Avip adalah konduktor musik klasik yang sejak 1995 terus berkontribusi membawa nama harum Indonesia.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015