Kupang (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa dari Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Arak) di Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyerukan "Save KPK" guna mendukung KPK untuk tidak gentar menghadapi upaya kriminalisasi dan pelemahan.
"Penangkapan terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Polri merupakan upaya pelemahan dan kriminasilasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi sehingga kepada seluruh masyarakat terutama yang peduli pemberantasan korupsi merapatkan barisan untuk selamatkan KPK dari tindakan dan perbuatan tak beradab itu," kata Koordinator Arak, Beda Roman di Kupang, Sabtu.
Dia menilai penangkapan Bambang sebagai upaya melemahkan KPK dalam memberantas korupsi.
"Ini menandakan bahwa negara tidak lagi melindungi bangsanya sendiri akibat para pengelola (pemerintah) cenderung bermain di atas situasi bangsa yang lagi mengalami devisit kesejahteraan," katanya.
Padahal, katanya, praktik korupsi harus menjadi musuh bersama karena korupsi telah melahirkan kemiskinan dan keterbelakangan sehingga harus dilawan bukannya di rawat dan dilindungi.
Yang terjadi, katanya, pemerintahan justru melindungi koruptor dengan menetapkan Budi Gunawan (BG) sebagai calon tunggal Kapolri yang masuk daftar KPK karena memiliki Rekening Gendut dan tansaksi tidak wajar.
"Bangsa ini harusnya memiliki kebanggaan yang sangat besar atas kerja keras KPK untuk memberantas korupsi, namun dibalik itu justru pimpinan KPK dikriminalisasi dan dipolitisasi untuk memperlemah kinerja kerja KPK dalam upaya pemberantasan korupsi," kata dia.
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015