Lebak (ANTARA News) - Para petani di Kabupaten Lebak, Banten, meminta pemerintah untuk menghidupkan kembali Koperasi Unit Desa (KUD) karena dapat membantu petani untuk penyediaan pasokan pupuk dan benih varietas unggul.

"Kami yakin swasembada pangan akan terealisasi jika pemerintah menghidupkan kembali Koperasi Unit Desa (KUD)," kata Ketua Kelompok Tani Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana, di Lebak, Jumat.

Ia mengatakan, saat ini petani kerapkali kesulitan mendapatkan pupuk dan benih karena harus membeli di agen-agen resmi, bahkan, pupuk di pasaran terkadang mengalami kelangkaan.

Kondisi demikian, kata dia, tentu menghambat proses produksi pangan.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah mendirikan kembali lembaga KUD, seperti zaman orde baru.

"Saya kira keberhasilan swasembada tempo dulu karena adanya KUD itu," katanya.

Begitu pula Suryana, seorang petani Desa Pagelaran Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mengaku saat ini petani di wilayahnya mengalami kelangkaan pupuk kimia.

Kemungkinan produksi panen tahun 2015 berkurang akibat kelangkaan pupuk itu.

"Kami berharap pemerintah membangun lagi KUD-KUD sehingga petani tidak mengalami kelangkaan pupuk maupun benih," ujarnya. (Simak juga KUD diragukan mampu salurkan pupuk)

Kepala Bidang Pengolahan Pemasaran Usaha Hasil Pertanian (P2HP) Dinas Pertanian Koko Komarudin mengatakan pihaknya akan membentuk koperasi petani dengan mendirikan kelembagaan usaha mikro petani.

Keberadaan lembaga usaha itu tujuannya tidak jauh dengan KUD karena menyediakan keperluan petani untuk mendukung swasembada pangan, seperti benih dan pupuk.

Namun, kelembagaan tersebut nantinya harus ada rekomendasi dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Banten dan Dinas Pertanian setempat.

"Kami tahun ini sedang melakukan verifikasi sebanyak 84 kelompok tani yang akan mendirikan lembaga usaha mikro itu," katanya.

(KR-MSR)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015