Investor global agak khawatir terhadap `currency` kita, tetapi hal itu tereduksi oleh harapan pertumbuhan ekonomi domestik,"

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan industri pasar modal domestik mendapat sentimen positif dari adanya harapan pertumbuhan perekonomian Indonesia sehingga mereduksi sentimen rupiah yang masih dibayangi pelemahan.

"Investor global agak khawatir terhadap currency kita, tetapi hal itu tereduksi oleh harapan pertumbuhan ekonomi domestik," ujar Ito Warsito di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan pemerintah Indonesia cukup optimistis terhadap laju ekonomi pada tahun 2015 sebesar 5,8 persen, tercermin dalam RAPBN-Perubahan 2015. Dana RAPBN-P itu digunakan investasi jangka panjang sehingga akan menjamin pertumbuhan Indonesia ke depan.

"Investor akan senang dengan hal itu, karena mereka berorientasi investasi untuk jangka panjang. Selama bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi investor tidak khawatir," ucapnya.

Ia menambahkan kondisi global juga cukup mendukung industri pasar modal Indonesia. menyusul Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengeluarkan stimulus keuangan dalam bentuk pembelian obligasi, situasi itu akan membuat likuiditas pasar meningkat.

"Dua hal sentimen dari domestik dan global yang bertemu itu mendorong indeks BEI melanjutkan peningkatan," ujarnya.

Sementara itu terkait konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, Direktur Pengawasan Perusahaan BEI Hoesen mengatakan situasi itu tidak memengaruhi kinerja pasar modal Indonesia karena saat ini industri fokus terhadap laju perekonomian.

"Pasar modal itu lebih independen, investor sudah tahu urusan politik. Dalam situasi situasi gonjang ganjing seperti ini pasar tetap jalan dan indeks BEI kembali mencatatkan level tertingginya," ucap Hoesen.

Pada perdagangan saham akhir pekan ini (Jumat, 23/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menguat sebesar 70,70 poin atau 1,35 persen atau mencapai level tertinggi di tahun 2015 ini menjadi 5.323,88 poin. Sebelumnya, Kamis (22/1), IHSG BEI berada di posisi 5.253 poin yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015