Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat ditutup kembali menembus level tertinggi di tahun 2015 menjadi 5.323,88 poin menyusul sentimen domestik dan eksternal yang cukup positif.
IHSG BEI menguat sebesar 70,70 poin atau 1,35 persen ke posisi 5.323,88. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik sebesar 15,74 poin atau 1,73 persen ke posisi 926,52.
"Kemarin (22/1), IHSG BEI di posisi 5.253 yang merupakan rekor tertinggi. Dan pada hari ini indeks kembali menguat sehingga kembali menembus rekor lagi. Itu merupakan cermin berita positif yang datang dari dalam negeri dan global," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Jumat.
Dari dalam negeri, ia mengemukakan bahwa pemerintah Indonesia yang optimistis terhadap laju ekonomi pada tahun 2015 ini sebesar 5,8 persen mendorong harapan bagi invetor untuk masuk ke dalam negeri.
Ia menambahkan bahwa dalam RAPBN-Perubahan 2015 ditetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen. Dana RAPBN-P untuk digunakan investasi jangka panjang akan menjamin pertumbuhan Indonesia.
"Dana RAPBN-P yang sifatnya investasi jangka panjang akan membuat investor senang karena orientasi investasinya jangka panjang," ucapnya.
Dari global, lanjut Ito Warsito, sentimen positif datang dari bank sentral Eropa (ECB) yang mengeluarkan stimulus keuangan dalam bentuk pembelian obligasi akan membuat likuiditas pasar keuangan meningkat.
"Dua hal sentimen dari domestik dan global yang bertemu itu mendorong indeks BEI melanjutkan peningkatan," ujarnya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 336.887 kali dengan volume mencapai 6,19 miliar lembar saham senilai Rp7,85 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 199 saham, yang melemah 112 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 92 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 327,82 poin (1,34 persen) ke 24.850,45, indeks Bursa Nikkei naik 182,73 poin (1,05 persen) ke 17.511,75, dan Straits Times menguat 39,81 poin (1,24 persen) ke posisi 3.411,37.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015