Washington (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat telah meningkatkan keamanan di pangkalan-pangkalannya di seluruh Eropa setelah serangan mematikan oleh kelompok garis keras Islamis di Paris, kata para pejabat Kamis.
Juru bicara Kapten Greg Hicks mengatakan, Komando AS di Eropa telah memerintahkan "tindakan tambahan kekuatan perlindungan" termasuk memperkuat keamanan pemeriksaan acak di instalasi-instalasi di seluruh wilayah.
"Kami terus menilai ancaman terhadap pasukan kami dengan dan bersama tuan rumah kami, rekan-rekan bangsa, dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan penilaian tersebut," katanya, tanpa mengungkapkan langkah-langkah khusus itu.
Kepala Pentagon Chuck Hagel mengatakan, ia mendukung langkah itu, tetapi menambahkan bahwa pada saat ini tidak ada data intelijen yang menunjukkan sebuah ancaman terhadap kekuatan Amerika atau keluarga mereka di Eropa.
Dia mengatakan, bahaya yang ditimbulkan oleh ekstrimis dan pejuang asing yang kembali ke Barat merupakan "tantangan jangka panjang" yang memerlukan upaya yang dikoordinasikan oleh
pemerintah.
"Ini bukan sesuatu yang akan segera berakhir. Ini bukan ancaman
yang bisa diperbaiki dengan mengirimkan pasukan besar untuk menyerang negara-negara," katanya kepada wartawan.
Prancis dan pemerintah Eropa lainnya akan berupaya memperkuat
kebijakan kontra-terorisme mereka untuk mencegah serangan lagi seperti satu dua pekan yang lalu di Paris, yang menewaskan 17 orang.
Badan intelijen Barat sangat prihatin atas relawan asing yang bergabung dengan kelompok garis keras dalam perang sipil di Suriah dan kemudian perjalanan mereka kembali ke Eropa untuk siap melakukan serangan.
Bulan lalu, bahkan sebelum serangan di Paris, 67.000 tentara AS
ditempatkan di Eropa disarankan untuk tidak memakai seragam mereka dari pangkalan sebagai tindakan pencegahan.
(UU.H-AK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015