Tindakan ECB meningkatkan likuiditas perekonomian
New York (ANTARA News) - Bursa saham Wall Street berakhir melonjak pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan program stimulus pembelian obligasi besar, dengan saham bank dan teknologi utama memimpin dibantu oleh kenaikan tajam dolar.
Rumor bahwa Google tertarik untuk membeli Twitter -- yang bisa menandai salah satu merger terbesar yang pernah terjadi di saham-saham teknologi -- juga mendorong hiruk-pikuk pembelian.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 259,70 poin (1,48 persen) menjadi ditutup pada 17.813,98. Sementara Indeks S&P 500 naik 31,03 poin (1,53 persen) menjadi berakhir di 2.063,15, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 82,98 poin (1,78 persen) menjadi 4.750,40.
Ini adalah kenaikan hari keempat berturut-turut untuk Wall Street, sebuah keuntungan beruntun yang menghapus kerugian yang ditumpuk sejak awal tahun baru. Pemicu aksi beli pada Kamis adalah Kepala ECB Mario Draghi yang mengumumkan program pembelian obligasi 60 miliar euro (69 miliar dolar AS) per bulan setidaknya hingga September 2016, yang ditujukan untuk memicu lebih banyak investasi dan pertumbuhan di zona euro.
Pengumuman itu mengirim euro turun lebih dari dua persen terhadap
dolar, sementara meningkatkan saham di seluruh Eropa.
Penguatan pasar merupakan fakta bahwa ECB telah mengumumkan sebuah program yang lebih baik dari yang diperkirakan, kata Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital.
"Kami memperkirakan sesuatu di sekitar 50 miliar euro per bulan.Tindakan ECB akan meningkatkan likuiditas dalam perekonomian dengan memberikan likuiditas uang tunai kepada para pemegang obligasi di tempat obligasi-obligasi yang kurang likuid," kata Carl Weinberg, kepala ekonom di High Frequency Economics.
"Apa yang terjadi pada likuiditas ini akan menentukan hasil dari proses ini. Ini bisa masuk ke saham atau obligasi, atau perumahan ... atau dibelanjakan pada Blu-ray dan mobil."
Saham-saham unggulan AS jelas menjadi penerima manfaat. Saham-saham bank melambung, dengan Citigroup naik 3,8 persen, Morgan Stanley naik 2,3 persen, Bank of America naik 4,4 persen, JPMorgan Chase naik 3,0 persen dan Goldman Sachs naik 2,8 persen.
Saham American Express menjadi pencetak penurunan terbesar, jatuh 3,8 persen meskipun laba kuartal keempatnya mantap, karena para investor tampaknya ketakutan oleh kenaikan biaya dan provisi. Bank dan penerbit kartu kredit itu mengatakan akan memberhentikan 4.000 pekerjanya untuk memotong biaya.
Sementara itu di saham teknologi utama, Apple bertambah 2,6 persen, eBay melonjak 7,1 persen dibantu oleh laba yang kuat, Amazon meningkat 4,4 persen dan Microsoft naik 2,6 persen.
Google tidak membuat komentar tentang rumor bahwa pihaknya ingin membeli Twitter, namun berita itu mengirim Google naik 3,2 persen dan Twitter naik 3,3 persen.
Beberapa maskapai penerbangan meningkat karena laporan triwulanan yang baik dan membaiknya prakiraan 2015, dengan United Continental naik 4,5 persen, Southwest melonjak 8,4 persen dan Alaska bertambah 4,6 persen. Secara keseluruhan sektor ini naik 6,3 persen.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 1,90 persen dari 1,85 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,47 persen dari 2,44 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan. Demikian AFP.
(A026)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015