Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan sudah saatnya pemerintah menjadikan nuklir sebagai pilihan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan listrik.
"Dengan demikian, Indonesia tidak akan ketinggalan dari negara-negara seperti Vietnam, Singapura, Thailand yang sudah merencanakan pembangunan PLTN-nya," katanya saat bertemu Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Yukiya Amano di ruang pimpinan DPR di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan Indonesia juga membutuhkan pemanfaatan teknologi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik, pertanian, kesehatan dan riset.
"Indonesia butuh 115 GW dan perlu dibangun PLTN. Ketersediaan energi yang berasal dari minyak dan gas makin menipis, maka diperlukan PLTN," katanya menegaskan perlunya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Dia mengakui sebagian masyarakat Indonesia masih mengkhawatirkan dampak pemanfaatan nuklir. Kenyataan bahwa Indonesia berada di jalur gempa dan gunung berapi juga dikhawatirkan membuat keberadaan reaktor nuklir bisa membahayakan masyarakat.
"Namun demikian, pembangunan PLTN di Indonesia tetap menjadi pertimbangan. Selain untuk mengatasi krisis energi, juga mendukung pembangunan nasional Indonesia yang berbasis kekuatan industri dimana infrastruktur listrik yang kuat menjadi keseriusan," katanya.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, peran IAEA sangat dibutuhkan dalam mendampingi pemerintah Indonesia dalam membangun PLTN.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015