Kupang (ANTARA News) - Universitas Kristen Petra memasang 30 lampu tenaga surya atau "solarcell" di Desa Silu, Kabupaten Kupang, yang merupakan desa tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Koordinator "Community Outreach Program" (COP), Frans Limbong, di Kupang, Kamis, mengatakan pemasangan "solarcell" dilakukan karena kondisi desa tidak ada penerangan.
Masyarakat setempat, katanya, selama ini hanya menggunakan penerangan dari minyak tanah.
Ia menjelaskan pemasangan "solarcell" dipusatkan di sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, gereja, serta ruang pertemuan dan ruang baca warga.
"Sudah ada 14 fasilitas umum yang kita pasang solarcell, sisanya menyusul akan kita pasang di beberapa titik fasilitas umum, sehingga warga bisa menikmati penerangan," katanya.
Ia mengatakan daya tahan lampu "solarcell" yang merupakan bantuan Korea Selatan itu, hingga 20 tahun.
Sekretaris Desa Silu Yesaya Tob mengatakan ada tiga di antara tujuh dusun di desa tersebut yang belum ada penerangan karena tidak adanya listrik.
Tiga dusun yang berpenghuni sekitar 1.000 warga itu, adalah Dusun V, VI, dan VII.
"Kita sangat mengapresiasi bantuan dari UK Petra berupa solarcell karena dapat memberi penerangan kepada warga saat malam hari," katanya.
Pemasangan "solarcell" dilakukan oleh 30 mahasiswa UK Petra yang sedang menjalani program pengabdian masyarakat. ***3***
(A067)
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015