"Di Barat mereka tengah berusaha menendang Putin, mengasingkan dia dari politik internasional, merusak Rusia secara ekonomi demi kepentingan mereka, guna menjatuhkan Putin," kata Dmitry Peskov seperti dikutip AFP.
"Jika bukan untuk Krimea, mereka akan melakukannya untuk alasan lain," kata Peskov dalam wawancara dengan mingguan Argumenty i Fakty.
Dia menegaskan bahwa situasi ekonomi Rusia masih terkendali meskipun ada "sanksi ilegal" menyusul aneksasi Krimea dan dukungan kepada pemberontak separatis Ukraina timur yang bersama dengan menukiknya harga minyak telah membuat anjloknya mata uang rubel.
"Saya akan mengingatkan Anda pada apa yang telah Putin katakan (Desember lalu): segalanya terkendali, kami tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kami punya segala yang kami perlukan untuk melakukan hal itu."
Peskov mengatakan Rusia tidak bisa menyelesaikan krisis di Ukraina seperti dituntut Barat.
"Semua hal yang Rusia dapat lakukan untuk mengakhiri konflik itu sudah ditempuh," kata Peskov menunjuk bantuan kemanusiaan dan pasokan batu bara serta listrik.
"Tetapi Rusia tidak bisa mengatasi konflik di dalam negeri Ukraina," kata dia seraya mengatakan Ukrainalah yang semestinya memulai berbicara dengan daerah-daerahnya yang bergejolak.
"Jerman, Prancis, Rusia dan OSCE bisa bertindak sebagai penjamin untuk hadirnya penyelesaian," sambung Peskov.
"Kami berharap kelompok Minsk melanjutkan kerjanya dan hasilnya akan menjadi landasan untuk pertemuan para pemimpin yang rencananya digelar di Astana. Namun pertemuan ini hanya akan terjadi jika bisa menghasilkan hasil-hasil nyata," kata dia.
Peskov mengakui bahwa kendati ada eforia mengenai aneksasi Krimea, Rusia cemas karena konfrontasi terbuka dari negara-negara Barat, yakni konfrontasi ideologis, media, politik dan diplomatik, namun beruntung bukan konfrontasi militer.
Dia mengutip Kanselir Jerman Angela Merkel pekan lalu bahwa Putin tidak boleh berharap diundang pada pertemuan G7.
"Omong-omong, Putin tidak mengharapkannya. Saya yakin Barat tidak akan pernah mengganggu kami," kata dia seperti dikutip AFP seraya mengatakan isolasionisme adalah kesalahan.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015