Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengumumkan tiga strategi utama untuk memastikan ekonomi Malaysia memiliki daya tahan menghadapi kondisi ekonomi global, menyusul anjloknya harga minyak mentah di pasaran dunia.
Ketiga langkah yang diumumkan Najib, yang juga Menteri Keuangan itu, akan memungkinkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai kisaran antara 4,5 hingga 5,5 persen pada 2015.
Najib seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Rabu mengatakan, strategi pertama adalah memastikan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, inklusif dan mapan dengan meningkatkan ekspor barang dan jasa.
Strategi kedua, katanya, adalah meneruskan reformasi fiskal dan konsolidasi dengan mendorong perusahaan mendaftar ke Kantor Pabean Malaysia untuk meningkatkan pendapatan dari pajak barang dan jasa (GST).
Strategi ketiga adalah dengan menyediakan bantuan kepada rakyat dan komunitas perdagangan untuk membangun kembali infrastruktur yang terkena dampak banjir setelah anggaran saat ini mencatat kerusakan infrastruktur akibat banjir mencapai 2,9 miliar ringgit (Rp9,8 triliun).
"Berdasar strategi pertama, pemerintah akan mengkaji kembali kadar pungutan yang dikenakan kepada pekerja asing dan memberikan bebas visa bagi pelancong yang datang ke negara ini, diantaranya dari Tiongkok," kata Najib.
Sementara itu Wakil Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan, strategi dan langkah proaktif pemerintah itu tidak akan mengubah prinsip APBN 2015 yang telah disetujui parlemen.
Ia mengatakan APBN 2015 yang diumumkan Perdana Menteri pada Oktober 2014 masih tetap sama dan Najib selaku Menteri Keuangan boleh melaksanakan perubahan itu karena tidak akan melibatkan tambahan pengeluaran apapun.
"Hal itu adalah penyesuaian dalam lingkungan anggaran dimana Najib sebagai Menkeu bisa melaksanakannya. Saya rasa ini wajar dibuat karena tindakan ini perlu diambil segera dan tidak mengganggu prinsip anggaran yang telah disetujui parlemen," katanya.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015