Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ingin melibatkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menjadi bagian dari kepanitiaan di Asian Games 2018.

"Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, kami ingin mengajak KONI dan Satlak Prima jadi bagian kepanitiaan, meskipun sebagai anggota," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X DPR di Jakarta, Selasa.

Menpora mengatakan permintaan tersebut telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

Sebelumnya, KONI tidak dilibatkan dalam turnamen internasional, melainkan tanggung jawab tersebut diemban pada Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Namun, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut meyakini bahwa keterlibatan KONI dalam Asian Games 2018 tidak bermasalah mengingat Indonesia sebagai tuan rumahnya.

"Karena kita tuan rumah jadi tidak masalah bagi KONI dan Satlak Prima sebagai lembaga yang menyiapkan dan memotivasi atlet, harus dilibatkan," kata Imam.

Terkait perselisihan antara KONI dan KOI, Menpora menekankan bahwa kedua lembaga tersebut telah sepakat untuk menyukseskan Asian Games sesuai Undang-Undang dan tugasnya masing-masing.

KONI bertugas menyiapkan atlet dan segala perangkatnya, sedangkan KOI bertugas menyalurkan atlet ke turnamen internasional, dalam hal ini pada Asian Games 2018.

Saat rapat bersama Komisi X DPR RI, Menpora juga memperjuangkan cabang olahraga khas Indonesia dapat dipertandingankan dalam Asian Games 2018, antara lain Pencak Silat, Sepatu Roda, Panjat Tebing, Tarung Drajat, dan Perahu Naga.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015