... Toyib lalu mengangkat tinggi-tinggi tubuh RR, laiknya gulat bebas smack down, dan membopong RR karena sudah tidak berdaya menuju pos polisi terdekat...Makassar (ANTARA News) - Personel Batalion Infantri 713 Brigade Infantri 22 Gorontalo, Prajurit Dua Mohammad Toyib Azizi (23), diganjar penghargaan panglimanya. Pasalnya dengan tangan kosong dia menang berduel melumpuhkan dan menangkap penjahat berpistol.
Panglima Kodam VII/Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Bachtiar, di Makassar, Selasa, kagum dan mengundang khusus Toyib dari Gorontalo ke Markas Komando Kodam VII/Wirabuana, di Makassar, untuk menerima penghargaan atas prestasinya itu.
Ceritanya begini. Toyib menangkap orang tak dikenal dan mengamankan satu pucuk senjata api jenis revolver milik Brigadir Polisi Syarif Dunggio, anggota Polres Kota Gorontalo. Orang tidak dikenal menembak mati Dunggio memakai pistolnya sendiri.
Salah seorang warga Kota Gorontalo, Syahrir Soleman, yang menyaksikan langsung kejadian itu mengatakan, semula orang-orang mengira aksi Toyib duel dengan penjahat berpistol itu perkelahian tentara dan polisi lagi seperti yang pernah terjadi di Gorontalo pada 2012. Namun ternyata bukan.
"Tentara tersebut (Toyib) ternyata mengejar pencuri dan dia memang pemberani, hanya dia yang berani maju melawan pencuri tersebut, orang lain pada takut, karena pencuri itu memegang pistol," Soleman berkata.
Kata Soleman, setelah Toyib berhasil melumpuhkan penjahat dengan tangan kosong dan beberapa tendangan bela diri, prajurit dua itu melucuti pistol dari tangan penjahat itu, RR.
Yang hebat, Toyib lalu mengangkat tinggi-tinggi tubuh RR, laiknya gulat bebas smack down, dan membopong RR karena sudah tidak berdaya menuju pos polisi terdekat. Dia menyerahkan pencoleng itu kepada petugas penegak hukum.
Usut punya usut, RR tenyata pencuri kendaraan bermotor yang kabur melarikan diri setelah menembak Dunggio, yang lalu melarikan diri ke simpang Telaga, Gorontalo, 26 Desember 2014.
Dikuatkan kesaksian Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana, Letnan Kolonal Czi I Made Sutia. Kata dia, saat ikut pengamanan Operasi Lilin dan mendengar teriakan minta tolong dari polisi, Toyib langsung mengejar pelaku (RR).
"Brigpol Syarif yang terkena tembakan di bawah ketiaknya sempat dirawat di RSUD Gorontalo, sebelum akhirnya meninggal dunia sekitar pada 26 Desember 2014," katanya.
Penghargaan yang diterima Prada Toyib, membuatnya makin merasa bangga menjadi anggota TNI AD dan akan berusaha berbuat yang lebih baik lagi ke depan untuk bangsa dan negara.
"Dengan penghargaan ini, membuat saya semakin bangga menjadi tentara, saya akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untung NKRI yang tercinta ini," ungkap Toyib di ruangan kerja Sutia.
Berkat jasa Toyib yang menangkap langsung pelaku penembak mati polisi, hubungan tentara dan polisi di Gorontalo semakin akrab setelah pada 201 pernah terjadi konflik di antara kedua institusi itu.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015