IHSG menguat 13,99 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.166,09. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik sebesar 3,36 poin atau 0,41 persen ke posisi 890,90.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta mengatakan penguatan indeks BEI seiring dengan laju mayoritas bursa saham eksternal menyusul data ekonomi produk domestik bruto (PDB) tahunan Tiongkok yang tumbuh 7,3 persen pada kuartal ke-4 2014.
"Data dari Tiongkok itu cukup memengaruhi laju bursa saham global," ujarnya.
Ia menambahkan harga minyak dunia yang sempat menguat ke level 50 dolar AS per barel menambah sentimen positif pada saham-saham sektor pertambangan di bursa global, termasuk di Indonesia.
Kondisi dalam negeri juga mendukung penguatan indeks BEI. Situasi politik dan ekonomi Indonesia cukup stabil sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam menginvestasikan dananya di pasar saham, ujarnya.
Secara teknikal, ia mengatakan, IHSG sudah mulai beranjak meninggalkan fase konsolidasi dengan menutup perdagangan diatas level 5.151 poin. Ini menunjukkan IHSG masih memiliki kekuatan naik cukup besar dan berpotensi kuat untuk melanjutkan kenaikannya dalam jangka pendek menuju 5.201 poin.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 231.096 kali dengan volume mencapai 4,74 miliar lembar saham senilai Rp5,31 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 114 saham, melemah 179 saham, dan tidak bergerak nilainya 111 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 212,67 poin (0,90 persen) ke 23.951,16, indeks Bursa Nikkei naik 352,01 poin (2,07 persen) ke 17.366,30, dan Straits Times menguat 23,44 poin (0,71 persen) ke posisi 3.331,08.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015