London/Paris (ANTARA News) - Harga saham-saham Eropa mencapai tertinggi dalam tujuh tahun pada Senin (Selasa dinihari WIB), naik untuk hari ketiga karena saham bank-bank Italia rally terkait prospek perubahan tata kelola perusahaan, dan saham Swiss beranjak dari kerugian beberapa minggu terakhir.
Sentimen pasar secara luas telah didukung oleh ekspektasi-ekspektasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang pada Kamis nanti mengungkapkan rencannya membeli obligasi pemerintah untuk mencoba melawan deflasi dan menghidupkan kembali pertumbuhan, kata Reuters melaporkan.
"Orang-orang telah membeli sebelum ini," kata Justin Haque, seorang broker di Hobert Capital Market dikutip Reuters.
Saham-saham dalam bank koperasi Italia naik terpengaruh keputusan rancangan pemerintah yang akan menghapus aturan pemberian satu hak suara untuk setiap pemegang saham, terlepas berapa pun jumlah kepemilikan saham mereka.
Popolare Milano, Banca Popolare dell"Emilia Romagna, Banco Popolare, dan UBI naik antara 8 persen hingga 14 persen.
Bank Swiss Julius Baer naik tertinggi di antara saham-saham terbesar Eropa, naik 5,9 persen. Bank swasta itu mengatakan tidak akan menderita kerugian akibat penurunan dalam dua hari perdagangan setelah keputusan Swiss National Bank soal mata uang franc.
Indeks patokan Swiss, SMI, naik 3,2 persen pasca-terkoreksi 13 persen minggu lalu, setelah keputusan mengejutkan bank sental membuat franc melonjak.
Indeks saham-saham utama Eropa, FTSEurofirst 300, naik 0,2 persen menjadi 1.409,92 poin, setelah menyentuh level tertinggi sejak awal 2008 pada 1.418,11.
Kenaikan indeks itu terpangkas tipis sebelum penutupan, dengan saham-saham minyak dan sumber daya dasar yang menghambat kenaikan.
Analis memperkirakan ECB akan mengumumkan rencananya membeli sekitar 500-600 miliar euro obligasi pemerintah, meskipun tetap ada keraguan mengenai "dandanan" (make-up) pembelian dan bagaimana beban akan dibagi antara ECB dan bank-bank sentral nasional.
Ekspektasi bahwa ECB akan mulai membeli obligasi pemerintah, menurunkan imbal hasil obligasi tersebut dan mendorong beberapa investor beralih ke aset-aset berisiko seperti ekuitas, telah membantu saham Eropa mengungguli Wall Street bulan ini, demikian mengutip Reuters.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015