"Kita fokus, ada tiga daerah yang berbatasan langsung, Papua dengan Papua Nugini, Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste dan Kalimantan dengan Malaysia. Saat ini Kalimantan kita prioritas," katanya di Jakarta, Senin.
Ia menargetkan Januari 2016 pembangunan BTS di Kalimantan rampung. Di wilayah itu, menurut dia, ada 140 desa lebih yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Ia mengatakan skema pembangunan BTS nantinya akan mengacu pada kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun operator.
Misalnya, lanjut dia, provinsi menyediakan lahan, kabupaten memenuhi sumber energi listrik melalui genset dan bahan bakar serta operator yang akan membangun BTS dan mengoperasikannya.
Sedangkan pemerintah pusat, menurut dia, akan menyediakan subsidi bagi operator yang membangun BTS.
Menurut dia saat ini baru ada lima BTS di desa perbatasan.
Rudi menambahkan, pembangunan daerah perbatasan, terluar dan terpencil merupakan salah satu sasaran pembangunan pemerintah.
Selain memacu teknologi selular, ia menjelaskan, pemerintah juga akan memacu penyebaran informasi di daerah perbatasan, termasuk dengan penyiaran radio yang menggunakan bahasa-bahasa yang dipahami masyarakat di perbatasan.
"Bayangkan Malaysia memiliki radio yang ditangkap oleh masyarakat kita diperbatasan dengan bahasa yang mereka pahami. Kita juga harus, karena ini maslaah kedaulatan," katanya.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015