"Rencana kami Februari sudah bisa diputuskan sampai di mana. Seharusnya sudah mendekati final karena para pihak sudah paham maunya peemrintah seperti apa," kata Sudirman dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Mantan Direktur Utama PT Pindad itu mengatakan pemerintah terus mematangkan kesepakatan yang terus dibahas dalam pertemuan mingguan di kementeriannya.
"Tinggal duduk satu sampai dua kali," katanya.
Sudirman juga mengaku sudah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur untuk membicarakan pembagian hak partisipasi (Participating Interest/PI).
Pemerintah Kalimantan Timur sebelumnya berharap bisa mendapat PI 10 persen dalam pengelolaan blok migas tersebut.
Pemerintah berencana menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina dalam waktu dekat. dengan dua opsi.
Pertama, melalui pemutusan kontrak. Dengan skema tersebut, maka Pertamina bisa mengelola 100 persen Blok Mahakam. Namun mekanisme tersebut memiliki risiko Total kemungkinan tidak investasi lagi sehingga produksi bisa turun. Selain itu, pemerintah juga mesti mempercepat pembayaran cost recovery.
Opsi kedua, perpanjangan kontrak. Dengan opsi tersebut, Pertamina berkolaborasi dengan Total melalui skema swap aset, tanpa risiko produksi turun. Pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan operator dalam mekanisme kolaborasi itu.
Sekarang perusahaan migas asal Prancis, Total, sebagai operator menguasai 50 persen hak partisipasi Mahakam dan sisanya milik Inpex Corporation asal Jepang.
Kontrak kerja sama pengelolaan Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015