Kami tetap memberlakukan siaga sampai dua bulan ke depan karena potensi banjir dan longsor masih berpeluang,"

Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Banten, menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor hingga Maret 2015 karena curah hujan di daerah itu relatif tinggi.

"Kami tetap memberlakukan siaga sampai dua bulan ke depan karena potensi banjir dan longsor masih berpeluang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Ia mengatakan berdasarkan perkiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang curah hujan masih berpeluang hingga April 2015.

Frekuensi curah hujan berpotensi terjadi dengan intensitas ringan dan sedang berlangsung antara satu sampai empat jam.

Karena itu, pihaknya tetap memberlakuan siaga bencana alam sampai Maret.

"Semua petugas maupun relawan memberlakukan piket selama 24 jam untuk mengantisipasi bencana alam itu," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan peralatan evakuasi dan logistik,termasuk obat-obatan agar para korban bencana dapat ditangani dengan baik.

Penyebaran surat kewaspadaan dilakukan melalui imbauan kepada aparat camat, desa, relawan dan masyarakat.

Sebab wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan bencana banjir dan longsoran saat memasuki musim penghujan.

"Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah aliran sungai maupun tebing dan pegunungan agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam sehubungan tibanya cuaca ekstrem itu," katanya.

Koordinator Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak Aan Wiguna mengatakan pihaknya telah mendirikan posko bencana alam di daerah bantaran sungai Ciujung karena curah hujan meningkat.

Jumlah anggota relawan Tagana tercatat 228 personel yang tersebar di 28 kecamatan.

"Relawan Tagana Lebak selalu siap 24 jam dalam memberikan bantuan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015