...saya pikir Presiden Joko Widodo hanya masuk ke lingkaran hitam saja. Keluar dari satu masalah ke masalah lain

Jakarta (ANTARA News) - Keputusan Presiden Joko Widodo untuk menunda pelantikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang baru dan menunjuk Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri dinilai tidak efektif.

Seorang peneliti dari Indonesia Legal Roundtable (ILR), Erwin Natosmal Oemar, di Jakarta, Minggu, menanggapi penundaan penetapan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Penunjukan Plt ini tidak akan efektif ke depannya, mengingat tidak tahu sampai kapan KPK menyelesaikan proses hukum, karena dari pengalaman KPK agak lama dalam urusan pemberkasan," katanya.

"Plt ini jelas tidak efektif karena banyak sekali kerja-kerja kepolisian yang harus diselesaikan," tambahnya.

Sementara, lanjut Erwin, seorang Plt jelas memiliki keterbatasan wewenang dalam menjalankan tugas pimpinan.

"Plt itu kewenangannya terbatas, hanya administratif saja, sedangkan untuk kewenangan strategis lain seperti promosi, mutasi dan berbagai kebijakan tertentu, termasuk melantik," kata dia.

Padahal setiap bulannya di tubuh kepolisian terus terjadi proses regenerasi termasuk pergantian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres).

"Sedangkan Plt tidak punya kewenangan untuk melakukan itu, implikasinya apa, bisa saja nanti Kapolres atau Kapolda yang masa jabatannya habis nanti tidak diganti, malah ada penunjukan wakil masing-masing sebagai Plt. Nanti semua kepala diisi Plt," katanya.

Di sisi lain, Erwin juga mengomentari sosok yang ditunjuk untuk menjadi Plt Kapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti.

Menurut Erwin, dengan penundaan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri dan sementara diampu oleh Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Presiden Joko Widodo tidak beranjak dari lingkaran hitam.

"Menunda Budi Gunawan dan menunjuk Badrodin Haiti seperti keluar kandang buaya kemudian masuk kandang macan.

"Badrodin Haiti disinyalir punya rekening yang di luar kewajaran atau dalam bahasa awam rekening gendut, jadi sulit berharap pada orang-orang semacam ini, meskipun dia dalam waktu dekan akan pensiun juga.

"Tetapi saya pikir mengganti Jenderal Sutarman dengan Badrodin Haiti, yang diragukan juga integritasnya, saya pikir Presiden Joko Widodo hanya masuk ke lingkaran hitam saja. Keluar dari satu masalah ke masalah lain," pungkasnya.


Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015