Tomohon (ANTARA News) - Tim tanggap darurat bencana gunung api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung mengevaluasi kecenderungan letusan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara.
"Tim ini datang pascaletusan hari Selasa dua pekan lalu. Hasil evaluasi tim tanggap darurat akan dibawa ke Bandung untuk dipelajari," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Soputan Asep di Tomohon, Minggu.
Asep menambahkan, hasil evaluasi tim dapat menjadi acuan apakah status Gunung Soputan saat ini akan diturunkan ke level II waspada atau tertahan di level III siaga seperti yang disematkan saat ini.
"Evaluasi juga sudah dilakukan sejak terjadi letusan pada Selasa tanggal 6 Januari lalu. Status yang disematkan saat ini (siaga) juga adalah bagian dari evaluasi karena kecenderungan peningkatan aktivitas vulkanik masih terjadi," katanya.
Dia menambahkan, penurunan status ke level yang lebih aman (waspada) berpeluang dilakukan dua bulan ke depan pascaletusan untuk benar memastikan aktivitasnya telah menurun dan tidak membahayakan warga.
Apalagi kata dia, Gunung Soputan dan sekitarnya di radius bahaya 6,5 kilometer menjadi salah satu tujuan pendakian, pertanian dan perkebunan serta penambangan batu dan pasir, sehingga harus dikaji matang.
"Tim inilah yang ditugaskan untuk melihat tren letusan dan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan pascaletusan. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya," ujarnya.
Sebelumnyan Gunung Soputan meletus pukul 11.38 WITA dengan ketinggian debu vulkanik 4.000 meter dan ditiup angin ke arah barat daya, Minggu.
Pada Selasa (6/1) juga sempat bererupsi sebanyak dua kali pukul 02.47 WITA dan 19.47 WITA dan pascaletusan kembali menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015