Masyarakat pun diminta agar belum kembali ke rumahnya masing-masing sebelum cuaca kembali normalGorontalo (ANTARA News) - Banjir bandang dengan ketinggian air mencapai dua meter, menerjang dua dusun di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, yaitu Dusun Sapauwea dan Imana Pante.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Nurdin Humolungo, Minggu, mengatakan, sedikitnya 25 rumah warga rusak, satu rumah semi permanen hanyut dan puluhan rumah kondisinya sangat memprihatinkan akibat terendam air setinggi dua meter.
Banjir terjadi sekitar pukul 23.00 Wita Sabtu (17/1), cukup mengagetkan warga mengingat Desa Imana tidak pernah dilanda banjir bandang.
Pemerintah desa dan kecamatan, dibantu BPBD dan Basarnas serta aparat TNI, melakukan evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet.
"Kami sempat mengalami kesulitan dalam proses evakuasi mengingat kejadiannya terjadi malam hari, ditambah arus air yang cukup kencang serta akses komunikasi di wilayah ini putus," ujar Nurdin.
Evakuasi warga khususnya anak-anak dan para usia lanjut masih dilakukan kata Nurdin, sebab dikhawatirkan banjir susulan terjadi.
Bantuan makanan siap saji dan obat-obatan terus disalurkan hingga saat ini, oleh Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan setempat.
"Masyarakat pun diminta agar belum kembali ke rumahnya masing-masing sebelum cuaca kembali normal akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah ini," ujarnya.
Banjir setinggi empat puluh sentimeter pun merendam dua desa di Kecamatan Tomilito hingga saat ini, masing-masing Desa Milango dan Bubode.
Raden Suleman (49) warga Desa Milango berharap, hujan cepat reda mengingat dikhawatirkan banjir akan meninggi jika sungai Bubode meluap.
Ia dan keluarganya telah melakukan persiapan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, jika hujan tidak berhenti mengguyur hingga malam nanti.
"Wilayah ini terus menjadi langganan banjir akibat sungai Bubode yang semakin dangkal, sehingga hujan beberapa jam saja membuat tiga desa di wilayah ini terendam banjir," ujar Raden yang berharap perhatian pemerintah daerah untuk melakukan revitalisasi sungai.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015